https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Kemitraan, Kunci Penyelesaian Keluhan Soal Harga Pupuk dan TBS

Kemitraan, Kunci Penyelesaian Keluhan Soal Harga Pupuk dan TBS

M Zuber, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jambi. Foto: Ist.


Jambi, elaeis.co - Selain harga tandan buah segar (TBS) yang rendah, mahalnya harga pupuk masih jadi persoalan besar bagi para petani sawit. Kenaikan harga BBM 3 hari lalu diyakini akan membuat harga pupuk makin mahal.

Untuk menyiasati mahalnya harga pupuk, di Kabupaten Tebo, Jambi, petani menggunakan pupuk impor meski belum jelas kualitasnya.

"Saya pakai 'Buraq', cukup satu sendok makan untuk satu pokok sawit. Harganya Rp 25.000/kg. Belinya bisa sedikit-sedikit, saya sekilo saja sudah cukup," kata Arfan, petani sawit di Tebo.

"Terpaksa cari alternatif supaya sawit tetap dipupuk. Pupuk lokal mahal, tidak bisa diimbangi harga jual TBS," tambahnya.

Dia yakin kenaikan BBM  akan membuat harga pupuk makin mahal. "Ini tinggal menunggu waktu saja," ujarnya.

Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jambi, Muhammad Zuber, mengatakan, keluhan petani soal pupuk sebenarnya bisa diatasi bila harga jual hasil panen meningkat. Salah satu cara mendongkrak harga TBS adalah menjalin kemitraan dengan pabrik kelapa sawit (PKS).

"Maka dari itu, kita tegaskan kepada dinas perkebunan untuk dapat jemput bola memfasilitasi para petani sawit mandiri agar dapat bermitra dengan PKS yang ada di Jambi. Dengan begitu harga TBS-nya menjadi standar, sesuai dengan harga yang ditetapkan disbun," kata Zuber.
 

Komentar Via Facebook :