Berita / Sumatera /
Kementan-BPDPKS Beri Pelatihan 58 Petani Sawit di Riau
BPDPKS bersama PPMKP Ciawi Bogor, dan BPPSDMP Kementerian Pertanian memberikan pelatihan administrasi dan keuangan kepada petani sawit di Provinsi Riau.
Pekanbaru, elaeis.co - Pemerintah terus berupaya mengoptimalkan penghasilan petani kelapa sawit di Provinsi Riau. Salah satu cara yang dilakukan membuat Pelatihan Administrasi dan Keuangan.
Sebetulnya, sudah sangat layak pelatihan itu dibikinkan. Sebab luas komoditi kelapa sawit di Provinsi Riau menurut data Direktorat Jenderal Perkebunan kelapa sawit 3,38 juta hektare.
Bahkan perkebunan kelapa sawit di Riau terluas di Indonesia. Dari total 16,8 juta hektare perkebunan kelapa sawit di Indonesia, 20,08 persennya berada di wilayah Provinsi Riau.
Untuk itu, pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memberikan pelatihan kepada 58 petani di Provinsi Riau. Pelatihan ini digelar mulai 23-27 Agustus 2022 di Hotel Grand Zuri Pekanbaru.
Dalam pelatihan ini, BPDPKS menggandeng Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi Bogor, dan UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian.
Kepala PPMKP Ciawi, Yusral Tahir mengatakan, kelembagaan bagi petani sangat penting. Bahkan menurutnya kelompok tani tidak hanya penting bagi komunitas petani kelapa sawit, tapi juga untuk komunitas petani lainnya.
"Karena kalau kita sendiri-sendiri, individualis, harga bukan petani yang tentukan. Jadi satu hal yang aneh, petani kita yang menanam, mengerjakan, memupuk. Tapi yang menentukan harga bukan petani, tapi tengkulak (di tingkat lokal)," kata Yusral dalam keterangan resminya dikutip elaeis.co, Minggu (28/8).
Untuk itu, BPDPKS bersama PPMKP Ciawi terus berupaya membantu agar petani bisa menganalisa hasil usaha. Sehingga uang yang diterima petani bisa digunakan untuk usaha yang terprogram.
"Pelatihan ini diikuti oleh 58 orang pekebun yang berasal dari Kabupaten Pelalawan sebanyak 31 orang dan Kabupaten Kampar sebanyak 27 orang. Bagaimanapun, petani juga perlu pengetahuan pelatihan Administrasi dan Keuangan," ucapnya.
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, Kementan menyadari peran sawit menjadi penyumbang devisa negara dari nilai ekspor yang terus meningkat.
Sawit, kata Dedi, juga sebagai penggerak perekonomian daerah, menyerap tenaga kerja dan mendukung pengentasan kemiskinan di pedesaan.
“Pada 2018, luas perkebunan sawit mencapai 14,7 juta hektare dan 6 juta hektare atau 40,9% di antaranya, merupakan perkebunan sawit rakyat. Jadi, petani perlu mengetahui tentang Administrasi dan Keuangan," ujar Dedi.







Komentar Via Facebook :