Berita / Nasional /
Kemenperin Diminta Kembangkan FAME Sebagai Solusi Kebutuhan BBM
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi. Foto: Oji/nvl/Parlementaria
Jakarta, elaeis.co - Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (kemenperin) diminta dapat memberikan data yang jelas sekaligus terverifikasi terkait luas kepemilikan dan keterjangkauan lahan kelapa sawit yang dimiliki oleh industri.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi mengatakan, data tersebut sangat krusial untuk mengambil langkah dan kebijakan tepat demi menekan harga minyak sawit atau CPO dalam negeri.
“Perlu ada kejelasan data. Berapa sih distribusi dan harga ketercukupan minyak goreng di masyarakat yang bagaimana? Itu yang harus lebih ditekankan,” katanya dalam keterangan resmi Setjen DPR RI, Rabu (14/9).
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Jenderal Industri Agro Putu Juli Ardika, politisi Fraksi Gerindra DPR RI itu juga meminta Kemenperin mengembangkan Fatty Acid Methyl Esters (FAME) sebagai bahan biodiesel yang bisa menggantikan bahan bakar minyak (BBM) untuk mesin diesel. FAME, jelasnya, merupakan salah satu produk turunan kelapa sawit yang berpotensi menjadi opsi energi baru terbarukan.
“Disparitas energi ini cukup tinggi. Apalagi, dengan konflik Ukraina dan Rusia. Bahan baku dari kelapa sawit untuk biodiesel, kalau tidak salah, namanya FAME. Dengan kondisi minyak mentah yang sangat tinggi ini, FAME ini menjadi satu opsi energi baru terbarukan yang lagi digagas oleh pemerintah,” tandasnya.
Sebagai informasi, dalam RDP tersebut turut hadir 10 perwakilan perhimpunan maupun industri kelapa sawit. Di antaranya, Wings Group, SMART, Wilmar, Musim Mas Group, Salim Group, Gama Plantation, BKP, Incasi, Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), dan Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI).







Komentar Via Facebook :