Berita / Sumatera /
Kembangkan Budidaya Bawang Merah, Bibit Gratis Dibagikan ke Petani Mukomuko
Kawasan pengembangan bawang merah di Bengkulu. foto: Tribratanews
Bengkulu, elaeis.co - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, terus mendorong para petani di Kecamatan Selagan Raya dan Malin Deman untuk mengikuti program budidaya bawang merah. Petani hanya perlu menyiapkan lahan, benih pertamanya akan dibantu oleh pemerintah.
Plt Kepala Dinas Pertanian Mukomuko, Epin Masyuardi SP mengatakan, dua kelompok tani petani di dua kecamatan itu telah mendapatkan bantuan benih bawang merah. Masing-masing Poktan
Tunas Muda Desa Talang Medan dan Koptan Semambang Jaya Satu Desa Air Merah.
"Masing-masing kelompok ini menerima bantuan benih bawang merah sebanyak 7,5 ton dan sudah menyiapkan lahan masing-masing lima hektar. Benih bawang merah tersebut telah ditanam di lahan masing-masing kelompok," katanya, Rabu (1/11).
Menurutnya, benih bawang yang diserahkan adalah jenis Bima Brebes. Untuk setiap hektar lahan, diperlukan sekitar 1,4 ton benih bawang merah dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm. "Waktu panen perkiraan hanya empat bulan dengan hasil produksi diperkirakan mencapai 15 ton per hektar," ungkapnya.
Di samping bantuan benih bawang merah, Kementerian Pertanian RI juga akan memberikan bantuan sarana produksi pertanian (saprodi) kepada kedua kelompok itu.
"Saprodi yang akan diberikan merupakan jenis organik. Namun bantuan ini belum sampai, masih dalam proses pengiriman," sebutnya.
Dia menambahkan bahwa program budidaya bawang merah ini dijalankan oleh pemerintah pusat bekerja sama dengan Pemkab Mukomuko sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi. "Harapannya, melalui bantuan ini, petani yang telah menerima bantuan akan menjadi contoh sukses yang dapat memotivasi kelompok tani lainnya," ujarnya.
Hasil panen pertama dari kedua kelompok tani ini akan dibagikan secara gratis kepada kelompok petani lainnya yang berminat sehingga dapat digunakan sebagai bibit untuk pengembangan selanjutnya. Petani yang ikut program ini tidak dibatasi hanya untuk petani pangan dan hortikultura, tapi juga para petani sawit di daerah itu.
"Kami optimis program ini akan sukses mengingat Kabupaten Mukomuko memiliki lahan yang cukup luas," ucapnya.
"Tujuan utama dari pengembangan kawasan bawang merah bukan hanya untuk mengendalikan inflasi, tetapi juga untuk memastikan ketersediaan pangan yang aman dan sehat," tambahnya.







Komentar Via Facebook :