https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Kelola Kebun Sawit Sitaan Satgas PKH, Agrinas Diingatkan Jangan Salah Pilih Mitra

Kelola Kebun Sawit Sitaan Satgas PKH, Agrinas Diingatkan Jangan Salah Pilih Mitra

Dr. Sadino. foto: ist.


Jakarta, elaeis.co – Pengelolaan kebun sawit ilegal yang ditertibkan Satgas PKH kini dipercayakan pengelolaannya kepada PT Agrinas Palma Nusantara. Namun langkah ini mendapat sorotan tajam dari kalangan akademisi. 

Dosen Universitas Al-Azhar Indonesia sekaligus pakar hukum kehutanan, Dr. Sadino, mengingatkan bahwa pengelolaan sawit yang ditertibkan oleh negara harus dilakukan secara profesional dan penuh kehati-hatian, terutama dalam memilih mitra kerja sama operasi (KSO).

Menurutnya, salah memilih operator bisa berakibat fatal. Bukan hanya pada keberlanjutan produksi sawit, tetapi juga pada program strategis nasional seperti pemenuhan bahan baku biodiesel.

“Mitra yang dipilih tidak boleh hanya mengejar keuntungan sesaat. Mereka harus benar-benar paham tata kelola perkebunan sawit yang berkelanjutan,” tegas Sadino dalam keterangan pers, Senin (25/8).

Dia menekankan, kebun sawit bukan sekadar urusan panen tandan buah segar (TBS). Operator harus menguasai praktik agronomi dan perawatan kebun secara menyeluruh. Tanpa pengelolaan yang tepat, produktivitas sawit bisa anjlok dalam waktu singkat.

“TBS yang berkualitas hanya bisa dihasilkan dari penerapan agronomi yang benar di setiap tahap. Kalau mitranya tidak paham, kebun justru akan hancur,” jelasnya.

Ia menambahkan, kerusakan kebun akan membawa efek domino yang serius. Mulai dari penurunan hasil produksi, kerugian ekonomi, hingga ancaman terhadap keberlangsungan program biodiesel nasional yang saat ini tengah menjadi fokus pemerintah.

Terkait isu skema pembagian hasil KSO sebesar 40:60, di mana 40 persen untuk Agrinas dan 60 persen untuk mitra, Sadino menilai rumus tersebut tidak bisa dipukul rata.

“Kalau hanya bicara panen TBS, mungkin skema ini bisa jalan. Tetapi jika menyangkut perawatan kebun, pemeliharaan jalan, infrastruktur, hingga replanting, kondisinya jauh lebih kompleks. Tidak semua kebun punya karakter yang sama,” ujarnya.

Sadino menegaskan, pembagian hasil harus melalui kajian menyeluruh agar tercipta win-win solution. Jika aturan dibuat terlalu kaku, ada risiko mitra hanya fokus mengejar panen cepat. 

Akibatnya, kebun sawit bisa terganggu produktivitasnya, dan pasokan bahan baku biodiesel pun terancam tersendat.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :