https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Kelapa Sawit Jadi Komoditas Perkebunan Paling Top di Lampung

Kelapa Sawit Jadi Komoditas Perkebunan Paling Top di Lampung

Masyarakat beraktivitas di kawasan kebun sawit di Way Kanan, Lampung. foto: Kodim Way Kanan


Bandar Lampung, elaeis.co — Dominasi kelapa sawit sebagai komoditas perkebunan unggulan di Provinsi Lampung belum tergeser. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, pada 2024 produksi sawit di daerah itu mencapai 209.831 ton.

Produksi kelapa sawit di Lampung terus mengalami peningkatan yang konsisten dalam lima tahun terakhir. Pada 2020, produksi sawit Lampung tercatat 197.639 ton, meningkat menjadi 198.771 ton setahun kemudian. Pada tahun 2022 produksi sawit tercatat mencapai 203.104 ton, lalu naik menjadi masing-masing 209.309 ton dan 209.831 ton pada tahun 2023 dan 2024.

Daerah penghasil sawit terbesar di Lampung adalah Kabupaten Tulang Bawang dengan produksi mencapai 48.062 ton pada 2024. Kemudian Kabupaten Mesuji dengan produksi 44.800 ton dan Lampung Tengah 43.427 ton.

Komoditas kelapa sawit menjadi bahan baku utama berbagai industri, seperti minyak goreng, margarin, produk perawatan tubuh, biodiesel, hingga oleokimia.

Tingginya jumlah produksi dan nilai kelapa sawit menjadikan komoditas itu sebagai salah satu bidikan ekspor Pemerintah Provinsi Lampung.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lampung, Evie Fatmawaty, mengatakan crude palm oil (CPO) hasil kelapa sawit memiliki potensi besar untuk diolah menjadi produk turunan dengan nilai tambah yang tinggi.

“Salah satunya dalam bentuk biodiesel yang merupakan energi terbarukan untuk masa depan,” ujarnya dalam keterangan yang dikutip Jumat (29/8).

Pemerintah Provinsi Lampung juga menjaring investasi dari berbagai sumber untuk mendorong hilirisasi CPO agar menciptakan produk bernilai tambah sebagai komoditas ekspor unggulan.

Dia menambahkan, nilai ekspor Lampung pada 2024 mencapai 5,88 juta USD atau meningkat 20,3 persen year on year (yoy). Peningkatan tersebut atas sokongan komoditas CPO dan turunan sawit, kopi robusta, dan lada hitam.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :