Berita / Sumatera /
Kebutuhan Air Tidak Cukup, Banyak Sawah di Bengkulu Jadi Kebun Sawit
Kolase foto kunjungan tim Kementan dalam rangka peninjauan irpom dan uji coba perpompaan di Bengkulu. Foto: BSIP Bengkulu
Bengkulu, elaeis.co – Tim Kementerian Pertanian (kementan) meninjau lokasi pembangunan irigasi perpompaan (irpom) dan pompanisasi di Provinsi Bengkulu. Tim yang turun diantaranya Direktur Perbenihan Hortikultura Dr Inti Pertiwi Nashwari, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Rawa Mineral Pamuji Lestari, Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi DR Suwandi, dan Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP) Bengkulu Dedy Irwandi.
Peninjauan dilakukan di Desa Karya Jaya, Kecamatan Marga Sakti Seblat, Kabupaten Bengkulu Utara. Dalam upaya mendukung kegiatan perluasan areal tanam (PAT), Desa Karya Jaya memperoleh bantuan irpom dari Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan sebanyak satu unit dengan ukuran 40 m3 untuk mengairi sawah dengan luasan 54 hektar.
Saat mendampingi tim, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Utara Abdul Hadi mengungkapan bahwa dengan adanya bantuan irpom tersebut, diharapkan dapat memberikan dukungan pengairan kepada petani sehingga tidak kesulitan air saat musim tanam berlangsung.
Tim kemudian meninjau penanaman padi varietas Inpari 32 di Desa Suka Baru, Marga Sakti Seblat. Pada kegiatan ini Inti Pertiwi Nashwari menyampaikan bahwa indeks pertanaman (IP) di Suka Baru yang semula 100 atau sekali setahun, diharapkan dapat meningkat menjadi IP 200 bahkan 300.
Desa ini memiliki potensi sawah seluas 142,85 hektar, namun permasalahan yang terjadi saat ini adalah kebutuhan air tidak mencukupi. Akibatnya, sekitar 50 hektar lahan sawah telah beralih fungsi menjadi lahan sawit. Diantara solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi konversi lahan yakni mengalirkan air dari Lubuk Hitam Manis ke areal persawahan dengan program pipanisasi dan membangun instalasi sumur bor.
“Bisa juga diatasi dengan pembangunan sumur submersible di mana jenis mesin pompa yang seluruh bagiannya berada di dalam sumur, bukan di permukaan. Namun harus dilakukan pengecekan terhadap sumber air terlebih dahulu,” jelasnya dalam keterangan resmi BSIP Bengkulu dikutip elaeis.co Kamis (2/1).
Pamuji Lestari menambahkan bahwa Menteri Pertanian menargetkan cetak sawah seluas 1 juta hektar. “Bengkulu Utara dapat mengusulkan cetak sawah baru dari lahan sawit sehingga menjadi potensi PAT. Begitu juga potensi cetak sawah baru di Kecamatan Enggano dan benih-benih varietas lokal dapat menjadi solusi untuk ditanam,” tukasnya.
“Jangan pernah biarkan lahan tidur. Jika ada hujan, segera tanam dan kita wujudkan swasembada pangan,” Suwandi menimpali.
Sebelumnya, BSIP Bengkulu bersama Direktur Perbenihan Hortikultura beserta tim serta Dinas TPHP Provinsi Bengkulu melakukan pengecekan lahan dan uji coba pompa air di Kabupaten Bengkulu Tengah. Tepatnya di lahan Poktan Mekar Sari, Sri Rejeki, dan Muda Mandiri di Desa Sidorejo, Kecamatan Pondok Kelapa.
Di desa ini petani sudah menanam padi 2 kali setahun (IP 200) dengan produksi padi 4 sampai dengan 6 ton/hektar. Namun, lahan sawah seluas 100 hektar di desa ini jika musim penghujan akan banjir dan jika kemarau akan mengalami kekeringan.
Akibatnya terjadi konversi lahan dan kondisinya sudah mengkhawatirkan karena dalam satu tahun lahan sawah seluas 503 hektar berkurang menjadi 373 hektar. Hal ini terjadi akibat lahan sawah yang kekeringan sehingga petani beralih menanam sawit.
Tim Kementan menemukan permasalahan di lapangan, yaitu bantuan pompa air dari Kementan terlalu besar (4 inch) sementara sumber air hanya saluran irigasi yang debit airnya kecil. “Kami akan mengusahakan agar dibangun saluran irigasi di daerah ini melalu Ditjen PSP untuk menekan alih fungsi lahan. Jika kekeringan tidak diatasi, maka sawah di daerah ini akan habis,” sebut Inti Pertiwi.
Tim juga melihat uji coba pompa di Poktan Hamparan Makmur di Desa Bajak 1 Kecamatan Taba Penanjung. Poktan ini juga menerima bantuan pompa besar dan sesuai ukurannya karena sumber air yang disedot berasal dari sungai yang debit airnya cukup besar. Poktan ini berinisiatif membangun rumah pompa sendiri sehingga memudahkan dalam pengoperasian mesin saat digunakan.







Komentar Via Facebook :