Padang, Elaeis.co - Banjir beberapa hari kemarin cukup berdampak terhadap kebun kelapa sawit milik petani di wilayah Agam tepatnya di Batang Pasang, Sumatera Barat. Infrastruktur dalam kebun tersebut rusak hingga menjadi kendala dalam proses panen. Yang terparah kebun juga terancam rusak jika tidak segera dilakukan perawatan.

Ketua DPW Apkasindo Sumatera Barat, Jufri Nur mengatakan ada sekitar 1.500 ha di wilayah tersebut. Sebagian besar terandam air hingga kedalaman 1 meter beberapa waktu lalu.

"Ada lima jembatan utama yang putus diterjang banjir. Saat ini petani tengah lakukan perbaikan dengan pemasangan gorong-gorong. Jadi ya proses pengangkutan hasil panen pasti terganggu," katanya, saat berbincang bersama elaeis.co Selasa (25/1/2022)

Buka hanya itu, material pasir dari luapan air sungai hingga saat ini juga masih menutupi kebun kelapa sawit. Sehingga petani khawatir tanaman kelapa sawitnya akan rusak bahkan juga mati.

"Untuk memulihkan ini semua tak sedikit biaya yang harus dikeluarkan oleh petani. Terlebih malah sebagian besar ini kebun milik petani swadaya. Tapi ada juga yang dari perusahaan," katanya.

Bukan hanya dari sisi infrastruktur saja, petani kini juga mendapat ancaman dari munculnya buaya akibat terbawa air dibantaran sungai yang melewati kebun milik petani tersebut. Malah beberapa hari lalu dikabarkan ada anak petani berumur 9 tahun yang diterima buaya di wilah itu.

"Saat ini petani dan juga warga yang sehari hari memanfaatkan sungai mulai ketakutan. Ya kita berharap ada upaya evakuasi satwa tersebut," tuturnya.

"Kemudian kita juga berharap pemerintah melalui BPDPKS menyalurkan bantuan melalui program sarana dan prasarana untuk perbaikan kebun petani khususnya yang terkena banjir ini. Kita minta dibantu agar syarat untuk pengajuannya tak berbelit-belit," tandasnya.