Berita / Nusantara /
Kebun Sawit di Lebak Mulai Ditanami Padi Gogo, Potensinya Mencapai 12 Ribu Hektar
Kegiatan tanam perdana padi gogo di kebun sawit di Lebak. foto: Ditjenbun
Jakarta, elaeis.co - Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan (ditjenbun) Kementerian Pertanian (kementan), Heru Tri Widarto melakukan penanaman perdana padi gogo di lahan perkebunan sawit yang sedang di-replanting di Kabupaten Lebak, Banten.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (Kesatria) yang sedang digencarkan oleh Kementan. Saat melakukan penanaman perdana, Heru ditemani oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M Tauchid.
Tanam perdana ini berlangsung di lahan milik Kelompok Tani Tunas Jaya Raharja di Desa Kerta Raharja, Kecamatan Banjarsari. Pada tahap pertama luas kebun sawit yang ditanami padi gogo baru sekitar 3,5 hektar.
Ini merupakan kebun yang sedang menjalankan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang baru ditanami Desember tahun lalu.
Heru mengatakan bahwa ada 12.000 hektar kebun sawit di Lebak yang berpotensi ditanami padi gogo, 400 hektar diantaranya merupakan lahan PSR. Sejauh ini dinas terkait telah mengusulkan 140 hektar lahan PSR sebagai usulan Calon Petani Calon Lahan (CPCL) dan 3.600 hektar lahan perkebunan lainnya untuk ikut program ini.
“Program Kesatria diharapkan dapat mendukung optimalisasi lahan perkebunan untuk mendukung program penambahan luas tanaman pangan, khususnya padi gogo,” ujar Heru dalam keterangan resmi Ditjenbun, Kamis (14/3).
Diketahui dari hasil identifikasi Ditjenbun, tersedia potensi lahan PSR yang dapat dioptimalkan untuk ditumpangsarikan dengan padi gogo. Sekretaris Ditjenbun bertanggung jawab untuk pelaksanaan kegiatan di Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Banten, dan Kalimantan Timur.
Agar menghasilkan tanaman yang optimal, kriteria calon lahan harus memenuhi minimal salah satu persyaratan. Seperti perluasan areal tanam (PAT), menambah indeks pertanaman dari tahun sebelumnya, budidaya tanaman sehat/PHT pengembangan Dem Area, lokasi terdampak bencana alam, seperti serangan OPT, banjir, dan kekeringan, serta antisipasi dampak perubahan iklim ekstrim, sekaligus lokasi rawa, tumpangsari/tumpang sisip padi-tanaman perkebunan hingga lahan eksisting untuk peningkatan produktivitas, serta dapat meningkatkan pendapatan petani.
"Ini potensi besar, mari kita tanam keyakinan dan komitmen, bersama-sama kita bisa wujudkan kedaulatan pangan ke depannya," katanya.
"Pemerintah terus berupaya untuk membangkitkan semangat nasional meningkatkan produksi padi. Kuncinya, di mana ada lahan yang bisa ditanam padi atau jagung, silahkan ditanam. Kita optimalkan lahan sawit yang belum menghasilkan dengan tanam tanaman sela seperti padi gogo," sambungnya.
Diketahui, Kementan saat ini tengah gencar menjalankan program Kesatria sebagai salah satu upaya demi mendukung pelaksanaan kegiatan optimalisasi lahan rawa, pompanisasi tahan tadah hujan, dan tumpang sisip padi gogo tahun anggaran 2024.
Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah mengatakan, pihaknya bertanggung jawab menyiapkan lahan perkebunan dan CPCL penerima kegiatan tumpang sisip padi gogo dalam upaya penambahan luas tanam padi.
"Program Kesatria ini diharapkan bisa memberi tambahan produksi 1 juta ton Gabah Kering Panen," ujarnya.
Baca Juga: Tumpang Sari Padi Gogo Sukses, Hasil Panen Disisihkan Bantu Warga Kurang Mampu







Komentar Via Facebook :