Berita / PSR /
Kebun PSR di Luwu Utara Dipanen Perdana
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, memanen sawit program PSR. foto: Pemkab Lutra
Masamba, elaeis.co – Pemkab Luwu Utara, Sulawesi Selatan, bersama Petani Kelapa Sawit yang tergabung dalam Kelompok Tani Lele Sarana melakukan panen perdana program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Desa Meli, Kecamatan Baebunta.
PSR merupakan salah satu Program Strategis Nasional yang dijalankan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit nasional khususnya milik petani swadaya.
“Berdasarkan data BPS 2022, diketahui bahwa sektor pertanian itu menyumbang share PDRB Luwu Utara sebesar 49,04 persen, 22 persennya disumbang oleh subsektor perkebunan. Komoditi paling besar dari tiga komoditi yang membangun sektor perkebunan itu, tidak lain adalah kelapa sawit,” jelas Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, lewat keterangan resmi yang diperoleh Sabtu (3/6).
Ia menambahkan bahwa sejak tahun 80-an, masyarakat Luwu Utara telah melakukan kegiatan berkebun kelapa sawit.
“Dari sebelum Luwu Utara dimekarkan, berkebun kelapa sawit telah dilakukan oleh orang tua kita. Sehingga secara kultur, perkebunan sawit telah menjadi kultur di daerah ini,” tambahnya.
Untuk itu, dengan suksesnya program PSR di Luwu Utara, bupati yang akrab disapa IDP ini mengucapkan rasa syukur dan terima kasih pada seluruh pihak yang terlibat.
“Rasanya pantas apabila Pemkab Luwu Utara mengucapkan terima kasih kepada Kepala Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak, PT Bina Sawit Makmur, asosiasi petani, serta segenap pemangku kepentingan lainnya yang bergerak di sektor ini,” tuturnya.
Diakuinya bahwa kesuksesan program ini dikarenakan kolaborasi yang harmonis dari seluruh pihak sehingga ia berharap kerja sama ini tidak berhenti dan program yang serupa dapat terus berlanjut. “Saya kira program PSR di Luwu Utara ini termasuk yang terbaik dan tercepat,” terangnya.
Ia berpesan agar para petani sawit dapat saling mengingatkan dan menguatkan dalam menghadapi berbagai tantangan dalam berkebun kelapa sawit. “Pesan saya, jangan membuka lahan di daerah tangkapan air, di kawasan hutan. Lebih baik kita optimalisasi lahan-lahan yang telah ada,” tegasnya.
Bupati perempuan pertama di Sulsel ini juga menyampaikan bahwa tahun ini telah dimulai pembangunan pabrik minyak goreng kelapa sawit di daerah itu.
“Kita berharap dengan keberadaan pabrik ini dapat memberi nilai tambah. Inilah upaya yang bisa pemerintah lakukan. Jika masih ada yang bisa kami lakukan, kami akan lakukan. Tidak usah khawatir,” pungkasnya.







Komentar Via Facebook :