https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Kebun Plasma Sawit Pola Baru Mulai Dibangun di Muba

Kebun Plasma Sawit Pola Baru Mulai Dibangun di Muba

Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud menandatangani MoU kebun plasma dengan PT GPI. foto: Diskominfo Muba


Sekayu, elaeis.co - Penantian panjang warga Kecamatan Lawang Wetan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, untuk mendapatkan lahan plasma perkebunan kelapa sawit dari PT Guthrie Pecconina Indonesia (GPI) akhirnya membuahkan hasil.

Selasa (7/3), Dinas Pertanian Muba membuat kesepakatan bersama (MoU) dengan PT GPI tentang kerjasama Fasilitasi Pembangunan Kebun Kelapa Sawit Masyarakat di Desa Rantau Panjang, Desa Talang Piase, Desa Karang Anyar, Desa Bumi Ayu, Desa Napal, Desa Rantau Kasih, Desa Karang Ringin I, dan Desa Karang Ringin II.

Kewajiban perusahaan dalam hal ini PT GPI membangun 20 persen kebun plasma dari luasan lahan HGU dengan sistem 70 persen milik masyarakat dan 30 persen dikembalikan ke Pemerintah Desa (Pemdes).

"Pola ini semata-mata demi masyarakat, warga dapat keuntungan 70 persen dan Pemdes 30 persen dari hasil panen kelapa sawit nantinya," jelas Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud melalui keterangan resmi Diskominfo Muba.

Mantan Kabag Kesra Muba ini menceritakan, pola plasma baru ini diinisiasi sejak tiga tahun lalu. "Alhamdulillah hari ini resmi direalisasikan dan memulai penanaman perdana di lahan kebun plasma warga di delapan Desa di Lawang Wetan," ujarnya.

Menurutnya, pendapatan 30 persen yang diperuntukkan bagi Pemdes juga nantinya akan diserahkan ke warga pra sejahtera di masing-masing kecamatan.

"Jadi nanti pada akhirnya semua pendapatan pemdes diserahkan ke warga pra sejahtera, menyasar langsung ke warga," ungkap dia.

Atas nama warga Muba, Apriyadi mengucapkan terima kasih pada PT GPI yang punya komitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sektor perkebunan.

"Semoga ini dapat menjadi amal jariyah kita semua dan angka kemiskinan di Muba terus berkurang dengan arah kebijakan yang menguntungkan masyarakat," tuturnya.

Dia mengajak perusahaan kelapa sawit lain di Muba juga mengikuti pola tersebut demi meningkatkan kesejahteraan warga di wilayah ring 1 dan sekitarnya.
"Perusahaan sawit di Muba juga harus memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal asli Muba," tegasnya.

Regional CEO PT GPI, Muhammad Amri mengaku sangat kagum dan apresiasi dengan arah kebijakan Pemkab yang sangat komitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Inisiasi pola kebijakan Pj Bupati Muba sangat baik sekali dan tentu kami sangat maksimal untuk merealisasikannya, Alhamdulillah hari ini mulai, semoga ke depannya bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan," ujarnya.

Ia menambahkan, PT GPI menyerap tenaga kerja lokal Muba sebanyak 80 persen sehingga mereka akan all out menyukseskan pola kerjasama kebun plasma warga di Kecamatan Lawang Wetan ini.

"Kami berdoa dan akan bekerja keras agar tiga tahun ke depan kebun plasma warga ini akan menuai hasil yang maksimal, dari warga untuk warga," tuturnya.

"Konsep ini memang berbeda. Sebelumnya sistem yang dilakukan PT GPI adalah 60% milik masyarakat dan 40% perusahaan," tambahnya.

Salah satu warga Desa Bumi Ayu yang mendapatkan lahan plasma kebun Sawit, Keti mengaku sangat bersyukur mendapatkan lahan seluas 7 hektare.

"Terima kasih pak Bupati Apriyadi dan PT GPI, harapan kami semoga ke depan dapat berpenghasilan yang cukup dari kebun plasma sawit ini," tukasnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :