Berita / Sumatera /
Kebun Dalam Kawasan Masih Jadi Kendala PSR di Riau
Ilustrasi peremajaan kebun sawit (Int.)
Pekanbaru, Elaeis.co - Realisasi Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Provinsi Riau tahun 2021 masih sangat minim. Dari target 26.500 hektar yang diberikan pemerintah pusat untuk Riau, realisasinya hingga saat ini baru mencapai 500 hektar.
Sekretaris DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Riau, Jono Albar Burhan mengatakan, pencapaian tahun 2021 merupakan yang terendah sejak Program PSR diluncurkan. “Kita belum mengkalkulasi datanya secara menyeluruh. Yang 500 hektar itu sudah termasuk petani binaan Apkasindo,” katanya kepada Elaeis.co, Kamis (7/10/2021).
Dia menyebutkan, hingga saat ini kendala utama minimnya realisasi PSR adalah kebun yang berada di dalam kawasan hutan. “Sejauh ini kendala yang kita hadapi ya hal itu. Makanya harus jadi perhatian bersama, termasuk KLHK,” katanya.
Jono menambahkan, sejak awal bergulirnya Program PSR yang didanai BPDPKS, APKASINDO Riau terus mendampingi para petani sawit agar bisa mendapatkan bantuan sesuai jatah pemerintah.
“Petani yang berkebun di kawasan maupun yang di luar kawasan, semua tetap didampingi. Kalau yang di luar kawasan, langsung dibantu ke proses PSR-nya, apa saja keperluan yang dibutuhkan. Kalau yang di dalam kawasan, dibantu mendampingi untuk proses pelepasannya dulu,” jelasnya.
Jono berharap ke depannya realisasi PSR di Riau bisa terus meningkat sehingga semakin banyak perkebunan kelapa sawit rakyat yang diremajakan dan kualitasnya juga semakin membaik untuk sawit berkelanjutan.
“Kita sebagai asosiasi petani kelapa sawit terbesar di Indonesia, bahkan dunia, akan terus membantu petani kelapa sawit, sampai kapan pun,” tukasnya.






Komentar Via Facebook :