https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Kata Airlangga, Kopi dan CPO Indonesia Berpeluang Masuk AS Tanpa Tarif Impor

Kata Airlangga, Kopi dan CPO Indonesia Berpeluang Masuk AS Tanpa Tarif Impor

Airlangga Hartarto. foto: ist.


Jakarta, elaeis.co – Peluang emas terbuka lebar bagi komoditas unggulan Indonesia seperti kopi dan minyak sawit mentah (CPO) untuk masuk pasar Amerika Serikat (AS) dengan tarif impor nyaris nol persen. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, skema ini masih dalam proses negosiasi dengan pemerintah AS dan bisa menjadi angin segar bagi sektor ekspor nasional.

"Jadi itu sedang dalam pembahasan. Dan dimungkinkan lebih rendah dari 19 persen, bahkan mendekati 0 persen," ujar Airlangga dalam keterangan pers dikutip Sabtu (24/7).

Menurutnya, potensi pembebasan tarif berlaku untuk komoditas yang tidak diproduksi oleh AS, seperti kelapa sawit, kopi, kakao, produk agro, mineral, hingga komponen pesawat terbang. Produk-produk tersebut terutama berasal dari kawasan zona perdagangan bebas (free trade zone) seperti Batam dan Bintan, yang telah lama menjadi pusat produksi barang-barang strategis, termasuk sektor kesehatan.

Meski peluangnya besar, Airlangga menekankan bahwa keputusan final masih dalam tahap perundingan teknis. Pemerintah Indonesia masih harus merampungkan sejumlah kesepakatan terkait kepentingan dagang dan akses pasar yang saling menguntungkan.

"Perundingan masih akan terus berlangsung untuk bicara detail teknis. Karena masih ada beberapa kepentingan yang dijanjikan dan akan ditindaklanjuti," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa rencana pembebasan tarif ini juga merujuk pada keberhasilan Indonesia dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA), di mana produk CPO asal Indonesia mendapat pembebasan tarif impor hingga 0 persen di negara-negara Eropa.

"Amerika juga melihat bahwa Eropa memberikan kita CPO 0 persen dalam IEU-CEPA. Jadi beberapa itu juga menjadi benchmark," katanya.

Langkah ini dinilai strategis untuk memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global, terutama di tengah ketatnya regulasi dan persaingan komoditas ekspor. 

Jika pembebasan tarif dari AS benar-benar terealisasi, maka kopi dan CPO Indonesia akan memiliki daya saing yang jauh lebih kuat di pasar internasional.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :