Berita / Sumatera /
Kantong Makin Tebal di Awal Februari
Dedi Setiawan berfoto di atas tumpukan TBS sawit miliknya. (Istimewa/elaeis)
Siak, elaeis.co - Senyum sumringah tampak terlihat di wajah Dedi Setiawan saat berbincang dengan elaeis.co di Kota Siak Sri Indrapura, Selasa (8/2).
Lelaki 27 tahun ini sangat gembira setelah mendapatkan list harga tandan buah segar (TBS) sawit dari pemegang delivery order (DO) langganannya.
Melalui pesan WhatsApp, pemegang DO itu seakan memberitahu Dedi bahwa harga sawit naik dari minggu sebelumnya.
Dedi tampak terlihat senyum ketika membaca pesan singkat itu. Sangking senangnya, dia pun memperlihatkan list harga yang dikirimkan pemegang DO tersebut.
"Tengok ini bang, Alhamdulillah harga sawit naik lagi Minggu ini. Mantap...," ucap Dedi kepada elaeis.co.
Petani sawit asal Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak ini mengatakan, harga sawit yang dibeli tengkulak (toke) Minggu ini di daerahnya naik di semua kelompok umur.
Seperti kelompok umur 7-10 tahun atau istilah di daerahnya 'ladang besar' dibeli dengan harga Rp3.150/kg. Sebelumnya harga sawit kelompok umur ini hanya dihargai Rp3.050/kg.
Begitu pula dengan sawit kelompok umur 7 tahun kebawah atau 'ladang kecil', pekan ini dihargai oleh tengkulak didaerahnya Rp3.050/kg yang sebelumnya hanya dibeli dibawah Rp3 ribuan per kilogramnya.
"Naiknya rata-rata Rp100/kg. Sudah mantap ni. Ini berarti harga sawit tidak jadi turun seperti yang diisukan akhir Januari 2022 lalu," ujarnya.
Dedi juga mengaku sempat khawatir mendengar kabar harga sawit bakal turun akibat kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) minyak goreng.
Namun pada akhirnya, kegelisahan dua Minggu lalu itu terbayarkan setelah melihat harga sawit makin berkibar tiap pekannya.
"Moga-moga harga sawit tetap stabil. Kalau bisa makin naik lagi dari harga sekarang," ujar Dedi sambil tersenyum.







Komentar Via Facebook :