https://www.elaeis.co

Berita / Internasional /

Kali Pertama di Dunia! Minyak Sawit Organik Netral Karbon Diluncurkan

Kali Pertama di Dunia! Minyak Sawit Organik Netral Karbon Diluncurkan

Hamparan lahan kelapa sawit milik Daabon di Kolumbia. foto: daabon


Kolombia, elaeis.co - Sehari jelang mencuatnya cerita bahwa Uni Eropa bakal menunda pemberlakuan European Union on Deforestation-free Regulation (EUDR), DAABON UK --- anak perusahaan DAABON Group --- meluncurkan minyak sawit organik netral karbon pertama di dunia.

Perusahaan yang berbasis di Santa Marta Kolombia ini memproduksi minyak itu di pabrik CI Tequendama SAS Daabon di Kolombia Utara. 

Minyak sawit ini diklim memiliki Penilaian Siklus atau Life Cycle Assessment (LCA) yang sangat baik ketimbang minyak sawit berkelanjutan bersertifikat. 

Sebab jejak karbon produk atau Product Carbon  Footprint (PCF) yang dihasilkan dari awal hingga akhir minyak sawit organik ini dihasilkan, hanya berada di angka -977 kg CO2eq per ton minyak sawit.

Perusahaan ini menyebut, secara global, rata-rata jejak karbon minyak sawit konvensional mencapai +5.340kg CO2eq per ton. 

Minyak sawit berkelanjutan bersertifikasi RSPO rata-rata +3.410kg per ton dan minyak sawit berkelanjutan bersertifikasi RSPO terbaik di kelasnya rata-rata +1.470kg per ton. 

"Rata-rata di kedua pabrik DAABON adalah +150kg per ton," terang CEO and Managing Director Daabon, Manuel Davila, dalam siaran persnya dua hari lalu, yang hari ini dikutip elaeis.co.

Jadi, lantaran jejak karbonnya minim, minyak sawit organik ini cocok bagi pengguna minyak sawit yang serius akan keberlanjutan. Sebab akan mengurangi emisi karbon Scope 3 si pengguna.

Dalam protokol Gas Rumah Kaca atau Greenhouse Gases (GHG), ada tiga cakupan (Scope) yang dibikin; Scope 1 adalah emisi langsung yang dihasilkan oleh perusahaan saat menjalankan bisnis. 

Scope 2 adalah emisi tidak langsung dari energi yang dibeli dan Scope 3 adalah emisi tidak langsung dalam rantai nilai.   

Dengan hadirnya minyak sawit organik netral karbon tadi, terkait keberlanjutan, industri minyak sawit kata Manuel telah menghasilkan kemajuan yang  signifikan. 

Ini tidak lepas dari dorongan skema sertifikasi sukarela kayak yang disodorkan oleh Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan undang-undang baru semacam EUDR.

"Dengan telah bisa memperkenalkan minyak sawit pertama yang netral karbon, ini merupakan sebuah kemajuan yang luar biasa dan menjadi sejarah baru," ujarnya. 

Daabon akan terus berupaya menangani jejak agar minyak sawit benar-benar berkelanjutan. "Dan kami senang telah bisa menciptakan sejarah. Kami sangat yakin minyak sawit netral karbon DAABON menjadi standar emas bagi keberlanjutan di seluruh dunia," katanya.

Langkah perusahaan selanjutnya kata Manuel adalah membikin terobosan semacam ini di pabriknya yang lain dengan tujuan akhir menjadikan semua minyak sawit yang ditawarkan oleh Daabon bebas karbon dan positif terhadap iklim. 

Daabon berkomitmen kuat terhadap keberlanjutan, menyediakan minyak sawit yang sepenuhnya dapat ditelusuri secara pertanian, organik, bersertifikat berkelanjutan, dan mematuhi EUDR. 

Perusahaan ini telah memiliki sederet akreditasi keberlanjutan, termasuk RSPO, Fair Trade, Sertifikasi Organik Regeneratif, Sertifikasi Organik, dan Proyek Non-GMO.

Sebagai penandatangan The Climate Pledge, Daabon berkomitmen mencapai emisi nol karbon pada tahun 2040.

Tekad itu nampaknya akan bisa terbukti. Sebab SPOTT sendiri menilai bahwa Daabon adalah produsen minyak sawit paling transparan di dunia. 

SPOTT adalah alat yang dikembangkan oleh Zoological Society of London untuk melacak transparansi dan mendukung keberlanjutan di seluruh rantai pasokan minyak sawit, kayu, dan karet alam.

Pada laman SPOTT yang ditengok elaeis.co, Daabon melaporkan kalau perusahaannya mengelola hampir 13 ribu hektar kebun kelapa sawit dengan dua pabrik. 

Dari sekitar 13 ribu hektar tadi, hampir 9 ribu hektar yang tertanam. Angka itu termasuk milik petani kecil yang mencapai hampir 1500 hektar dan milik petani luar.  


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :