Bengkulu, elaeis.co - DPRD Provinsi Bengkulu siap menampung laporan dari petani jika ada pabrik kelapa sawit (PKS) yang masih membeli tandan buah segar (TBS) di bawah harga ketetapan Rp1.765/kg.

"Kalau ada PKS coba-coba mainkan harga TBS, silahkan lapor ke DPRD. Kami siap bantu. Pabrik tersebut akan langsung diberikan teguran tertulis," kata Anggota Komisi II DPRD Bengkulu, Usin kepada elaeis.co, kemarin.

Usin mengatakan, selama ini memang masih ada pabrik minyak sawit mentah di daerah itu yang bandel soal harga TBS petani. Alasannya karena kapasitas tangki penampungan CPO masih penuh.

"Jadi, nanti kalau ada PKS yang beralasan seperti itu dan kemudian kita cek tangkinya tidak penuh, PKS itu akan kita tindak dengan tegas," kata Usin.

Hal ini sengaja dilakukan agar petani tidak lagi jadi korban cukong sawit. Usin memastikan pihaknya akan rutin turun ke lapangan guna memonitor harga yang ditetapkan PKS kepada pekebun.

"Kami bersama APKASINDO Bengkulu akan turun ke lapangan memastikan tidak ada lagi permainan harga TBS petani," ujarnya.

Terpisah, Ketua APKASINDO Bengkulu, Jakfar mengatakan, pihaknya juga telah membuka posko pengaduan di setiap daerah dan rutin memberikan laporan harga TBS ditingkat pabrik. 

Tujuan didirikannya posko ini untuk mengetahui adanya pabrik yang membeli TBS petani di bawah harga yang ditetapkan pemerintah.

"Kalau ada pabrik yang membeli TBS petani di bawah harga ketetapan, kami akan hubungi langsung manajemen perusahaannya. Kita akan pertanyakan apa alasan perusahaan membeli harga murah. Kalau alasannya tidak jelas, maka kami akan laporkan ke Pemprov Bengkulu untuk ditindak sesuai aturan yang berlaku," pungkasnya.