Bengkulu, elaeis.co - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) optimis program biodiesel 40 (B40) yang mulai diimplementasikan pada Oktober 2022 mendatang bisa menyerap minyak sawit mentah (CPO) di daerah.

Bahkan menurut Wakil Ketua KADIN Bengkulu, Diarwin Komena, B40 merupakan program yang sangat baik karena selain dapat menyerap CPO di daerah, juga bisa mengurangi subsidi dan kompensasi energi di dalam negeri yang telah mencapai Rp502 triliun. 

"Ini adalah program yang baik. Tentunya dengan adanya program ini mampu menyerap CPO di daerah dan mengurangi beban negara juga," kata Diarwin saat berbincang dengan elaeis.co dan awak media lainnya, kemarin.

Apalagi saat ini pasokan CPO di Bengkulu cukup melimpah. Hadirnya program B40 menurut Diarwin juga bisa membantu meningkatkan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ditingkat petani.

"Kalau program ini berjalan dengan baik, maka harga TBS juga nanti akan terus meningkat," ujar Diarwin.

Diarwin memperkirakan, adanya program itu harga TBS sawit akan meningkat sekitar 15 persen. Meskipun tidak begitu signifikan, namun kenaikan harga TBS ini terus dinantikan oleh petani di Bengkulu.

"Kenaikannya, perkiraan kami bisa 15 persen. Ini sangat dinantikan petani di daerah," tuturnya.

Ia berharap, pemerintah pusat juga tidak hanya membuat program B40 saja. Namun harus ditingkatkan menuju program B50, B60, dan B70. Sehingga penyerapan CPO bisa semakin maksimal.

"Kita berharap tidak terhenti hanya di B40 saja, tetapi bisa juga membuat program B50 hingga B70. Agar serapan CPO di daerah maksimal, dan harga TBS petani juga ikut terkerek," pungkasnya.