https://www.elaeis.co

Berita / Internasional /

Kacau! Baru Dua Hari Berkibar, Harga CPO Turun Lagi

Kacau! Baru Dua Hari Berkibar, Harga CPO Turun Lagi

Ilustrasi-petani kelapa sawit di Bengkulu. (Dok. Elaeis)


Jakarta, elaeis.co - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Derivatives turun di sesi perdagangan Jumat (23/12). Padahal dua hari lalu baru berkibar.

Turunnya harga ini diperkirakan karena mengantisipasi permintaan yang lebih rendah. 

"Meningkatnya kasus Covid-19 memicu kekhawatiran bagi pengusaha, dan mengganggu pengiriman," kata pedagang minyak sawit, David Ng dikutip dari Bernama, Jumat.

Hal itu juga sesuai dengan data pengapalan bahwa penurunan ekspor minyak sawit terjadi baru-baru ini. Sementara, seperti yang disampaikan Asosiasi Penggiling Minyak Sawit Semenanjung Selatan, meski musim penghujan di Malaysia, produksi lebih tinggi dari perkiraan.

"Kami menemukan support di 3.800 Ringgit Malaysia per ton, dan resistance di 4.200 Ringgit Malaysia per ton," kata David.

Dari data Surveyor Kargo Societe Generale de Surveillance yang dirilis pada Rabu kemarin, ekspor produk minyak sawit Malaysia periode 1-20 Desember 2022 turun sebesar 2,1 persen menjadi 923.642 ton, dibanding periode 1-20 November 2022 sebanyak 943.030 ton.

Menurut CEO Palm Oil Analytics yang berbasis di Singapura, Sathia Verqa, harga minyak sawit sempat turun drastis diparuh kedua sesi perdagangan Kamis, setelah lebih rendah pada sesi pertama. 

"Pedagang pun langsung mengambil langkah menuju penutupan pasar. Kendati sentimen beragam, aksi jual dipasaran tetap hidup," ujarnya.

Seperti diwartakan Bernama, pada penutupan kontrak berjangka CPO pengiriman Januari 2023 turun 51 Ringgit menjadi 3.863 Ringgit Malaysia per ton, dan Februari 2023 turun 58 Ringgit jadi 3.886 Ringgit Malaysia per ton.

Sementara penutupan kontrak Maret-April 2023, masing-masing turun 62 Ringgit menjadi 3.898-3.894 Ringgit Malaysia per ton.

Begitu juga Mei 2023, turun 65 Ringgit menjadi 3.884 Ringgit Malaysia per ton, dan Juni 2023 turun 59 Ringgit menjadi 3.872 Ringgit Malaysia per ton.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :