Berita / Serba-Serbi /
Kabut Asap Mulai Menyelimuti Kota Bengkulu
Kapolda Bengkulu, Irjen Pol Armed Wijaya (topi biru), di lokasi kebakaran lahan di Jalan Citanduy Raya. foto: Humas Polda Bengkulu
Bengkulu, elaeis.co - Kapolda Bengkulu, Irjen Pol Armed Wijaya MH, turun tangan membantu proses pemadaman kebakaran lahan yang terjadi di Jalan Citanduy Raya Kelurahan Muara Dua, Kampung Melayu, Kota Bengkulu. Kebakaran lahan seluas 1 hektar ini berdekatan dengan barak Dalmas Polda Bengkulu yang berada di Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu.
Armed memerintahkan Dit Sabhara Polda Bengkulu menurunkan tiga unit AWC. Dia terus memantau proses pemadaman hingga api berhasil dikendalikan.
Titik api ini terpantau ketika Kapolda bersama sejumlah pejabat utama Polda Bengkulu berolah raga tak jauh dari lokasi dan melihat adanya asap yang cukup pekat. "Kapolresta Bengkulu akan melakukan penyelidikan lebih lanjut apakah ada yang sengaja membakarnya atau terbakar secara alami," kata Armed melalui keterangan resmi dikutip Selasa (5/9).
”Dugaan sementara, ini ladang liar dan spot yang terbakar terpisah-pisah. Jadi, ada dugaan ini kesengajaan. Jika ditemukan bukti ini disengaja, kami akan mengambil tindakan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku," tambahnya.
Dia mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat, terutama dalam musim kemarau saat ini, agar tidak melakukan pembakaran lahan atau kebun yang dapat menyebabkan kabut asap. "Kita berupaya untuk menghindari kabut asap. Sekarang kita pantau sudah mulai ada kabut asap yang menyelimuti Kota Bengkulu dan sekitarnya. Jadi mohon kesadaran dari seluruh masyarakat," katanya.
Armed menekankan kepada seluruh kapolresta maupun kapolres dan jajarannya untuk tanggap terkait adanya kebakaran lahan dan bersinergi dengan pihak terkait sehingga Bengkulu bebas dari kebakaran lahan.
”Jalin kerja sama dengan pemerintah, TNI, BPBD, BMKG, serta instansi terkait. Jika ditemukan titik api segera padamkan, jangan tunggu membesar karena itu akan sulit dipadamkan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BMKG Bengkulu, Tri Widiarto, mengatakan, dari 9 kabupaten dan kota di Bengkulu, hampir seluruhnya berpotensi dan terpantau titik panas (hotspot). "Sepanjang garis pantai Bengkulu itu terpantau titik panas, namun yang berdampak besar itu ada di Seluma dan Kaur," sebutnya.
Terkait dengan pengaruh El Nino, Bengkulu sendiri masuk Non Zom atau hujan sepanjang tahun karena di bawah garis ekuator. Saat ini Bengkulu mengalami Indian Ocean Dipole (IOD) yang merupakan fenomena interaksi lautan - atmosfer di Samudera Hindia yang dimonitor melalui perhitungan perbedaan nilai antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika (West Tropical Indian Ocean, WTIO) dengan perairan di sebelah barat Sumatera (Southeast Tropical Indian Ocean, SETIO).







Komentar Via Facebook :