Jakarta, elaeis.co - Harga kontrak minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Derivatives diprediksi akan naik pekan depan karena kinerja ekspor mulai membaik.

Membalik kinerja ekspor CPO juga diamini Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB).

"Laporan MPOB akan dipublis pada 13 Desember 2022. Investor juga menunggu laporan tentang perkembangan CPO ini," kata Founder Palm Olil Analytics yang berbasis di Singapura, Sathia Verqa dilansir dari Bernama, Minggu (11/12).

Sathia mengatakan, aturan penerapan Biodiesel di Indonesia juga mengangkat harga CPO di pasaran. Apalagi, tahun depan Indonesia akan mengembangkan B35.

"Program B35 atau bahan bakar yang mengandung 35 persen minyak sawit itu diprediksi akan berdampak pada kenaikan harga CPO di pasaran," ujarnya.

Sementara, pedagang minyak sawit David Ng juga mengatakan, harga CPO diperdagangkan Jumat pekan lalu naik karena stok CPO rendah jelang laporan MPOB.

Tidak hanya karena itu, lanjut David, kenaikan harga CPO pekan lalu juga karena naiknya harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT).

"Laporan MPOB berdampak pada harga CPO. Kita memprediksi, pekan depan harga CPO naik sekitar 3.900-4.300 Ringgit Malaysia per ton," kata David.