Berita / Internasional /
Jepang Pertimbangkan Terima Sertifikasi New ISPO
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menperin Agus Gumiwang bersama Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang, Arata Takebe. Foto: Kemenko Perekonomian
Jakarta, elaeis.co - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengadakan pertemuan terbatas dengan anggota Parlemen Jepang yang juga Chairman Partai Liberal Demokrat (LDP) Jepang, Tatsuo Fukuda, di sela kunjungannya ke Jepang. Sejumlah isu penting dibahas dalam pertemuan selama hampir 1 jam, termasuk masalah investasi dan perdagangan antara kedua negara.
Pada pertemuan tersebut, Airlangga didampingi oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Sedangkan Fukuda didampingi oleh Arata Takebe, State Minister of Agriculture, Forestry and Fisheries.
Menyinggung mengenai ekspor produk perikanan, pemerintah Indonesia menginginkan Jepang agar dapat menurunkan atau membebaskan tarif Bea Masuk atas produk perikanan Indonesia menjadi 0% sebagaimana telah dinikmati beberapa negara ASEAN (seperti Thailand dan Vietnam). Saat ini Indonesia masih dikenakan tarif yang lebih tinggi oleh Jepang.
Produk pertanian dan perikanan Indonesia sangat potensial untuk masuk ke pasar Jepang. Di sektor pertanian, khususnya komoditas buah tropis, Jepang saat ini masih bergantung kepada suplai buah luar negeri. Produksi buah di Jepang baru memenuhi 39% dari permintaan domestik.
Sementara, ekspor buah tropis Indonesia ke Jepang, melalui IJEPA telah dapat mengekspor pisang, nanas dan bunga potong krisan dengan kuota yang masih relatif sangat kecil. Untuk ekspor pisang sebesar 3.000 ton dan nanas 1.800 ton per tahun.
Pada kesempatan itu kedua belah pihak juga membahas kemungkinan penerimaan sertifikasi New Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) oleh pemerintah Jepang. Menurut Airlangga, pemerintah Indonesia memastikan biomassa kelapa sawit sebagai bahan baku baku akan dapat memenuhi aspek keberlanjutan sesuai yang dipersyaratkan pemerintah Jepang di bawah skema Feed in Tariff (FIT).
“Jepang saat ini tengah menunggu peraturan turunan Perpres New ISPO yang mengatur hilirisasi industri sawit Indonesia dan juga pengaturan Permenperin tentang Pedoman Tata Cara Industri Hilir Kelapa Sawit,” katanya dalam keterangan resmi, kemarin.
“Jepang berkepentingan terhadap produk hilir cangkang kelapa sawit untuk digunakan sebagai sumber energi baru dan terbarukan (EBT) bagi pembangkit listrik,” tambahnya.







Komentar Via Facebook :