https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Jembatan Kayu Rusak, Pengangkutan TBS Sawit Masyarakat Terhambat

Jembatan Kayu Rusak, Pengangkutan TBS Sawit Masyarakat Terhambat

Jembatan kayu penghubung Desa Air Muring dengan Kecamatan Marga Sakti rusak. foto: ist.


Bengkulu, elaeis.co - Masyarakat Desa Air Muring, Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, mengeluhkan jembatan kayu yang menjadi penghubung antara Desa Air Muring dengan Kecamatan Marga Sakti yang dalam kondisi rusak. Jembatan yang telah digunakan sejak tahun 1981 ini sangat penting bagi petani dalam mengangkut Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit mereka keluar desa.

Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Yurman Hamedi mengaku sudah melakukan kunjungan ke lokasi jembatan dan melihat kondisi lantainya yang memprihatinkan. "Yang jelas membutuhkan perbaikan permanen. Saya berjanji akan memperjuangkan solusi atas masalah ini segera," kata Yurman, Jumat (7/7).

Menurutnya, masyarakat telah menyurati Gubernur Bengkulu terkait masalah jembatan tersebut. Dia berharap Gubernur Bengkulu memberikan jawaban yang memuaskan masyarakat.

"Semoga Gubernur Bengkulu segera memberikan perhatian serius dan tindakan konkret untuk memperbaiki jembatan yang rusak. Sebaiknya Gubernur Bengkulu juga meninjau langsung keadaan jembatan yang rusak ini dan memberikan perhatian yang serius terhadap keluhan masyarakat. Perbaikan jembatan ini penting agar petani dapat melakukan pengangkutan TBS kelapa sawit dengan lancar dan tanpa hambatan," tukasnya.

Camat Puteri Hijau, Ahmadi mengaku, jembatan kayu tersebut harus segera diperbaiki. Karena kalau tidak akan menyulitkan masyarakat mengangkut hasil kebun yang pada akhirnya dapat mengganggu produktivitas dan pendapatan mereka. "Oleh karena itu, penting bagi pemerintah setempat untuk segera bertindak guna memperbaiki jembatan tersebut," tuturnya.

Menurut Ahmadi, pengadaan jembatan yang baru dan tahan lama di Desa Air Muring menjadi tuntutan utama masyarakat setempat. Mereka berharap agar pemerintah dapat segera menyikapi keluhan ini dan mengambil tindakan yang memadai untuk memperbaiki jembatan yang telah menjadi penunjang kehidupan mereka selama bertahun-tahun.

"Kami berharap agar permohonan mereka didengar dan diprioritaskan oleh pemerintah Provinsi Bengkulu. Mereka berharap agar jembatan yang menjadi tulang punggung transportasi lokal dapat segera diperbaiki, sehingga aktivitas ekonomi dan pertanian dapat berjalan lancar," tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :