https://www.elaeis.co

Berita / Komoditi /

Jelang Lebaran, Pabrik Sawit Dinilai Licik-Harga TBS Turun Drastis

Jelang Lebaran, Pabrik Sawit Dinilai Licik-Harga TBS Turun Drastis

Buah kelapa sawit milik Yanto Effendi. Elaeis.co/Syahrul


Pekanbaru, elaeis.co - Hari-hari besar seperti lebaran, natal dan tahun baru atau hari libur nasional, biasanya pabrik kelapa sawit (PKS) juga akan meliburkan aktivitasnya. Tentu juga akan meliburkan proses pembelian terhadap tandan buah segar (TBS) milik petani.

Moment ini justru sering disalahgunakan oleh PKS untuk meraup keuntungan yang besar. Tepatnya beberapa hari menjelang aktivitas pabrik tersebut diliburkan. Pabrik sawit dinilai licik karena menurunkan harga TBS.

Seperti cerita Yanto Efendi petani kelapa sawit di wilayah Indragiri Hulu. Hampir seluruh PKS melakukan penekanan harga jika petani menjual hasil kebunnya berdekatan dengan hari tutupnya PKS tersebut. 

"Bisa turun sampai 20 persen. Dan petani mana bisa buat buat apa-apa, dari pada tidak terjual kelapa sawitnya," katanya kepada elaeis.co, Sabtu (16/4/2022).

Pria kelahiran tahun 1965 itu mengatakan, kelapa sawit adalah komoditi yang tidak bisa disimpan usai dipanen. Tidak seperti karet dan komoditi lainnya. Tanaman bernama latin Elaeis ini kudu dijual setelah dilakukan pemanenan agar tidak busuk. Kondisi ini yang dijadikan modus PKS tadi meraup keuntungan dari petani.

"Meraka mana peduli mau halal mau haram cara yang dilakukannya. Yah penting untung. Hampir setiap hari besar begitu. Jadi pandai-pandai petani lah untu mensiasatinya," imbuh pria kelahiran Kisaran, Sumatera Utara tersebut.

Salah satu cara, kata Yan, yakni merubah jadwal panen. Mereka memajukan waktu panen. Dari 15 hari sekali menjadi 13 atau 14 hari sekali.

"Jadi panen tidak terlalu mepet dengan jarak PKS itu akan tutup. Jadi harga masih dibeli dengan harga normal," katanya.

Bapak 9 anak itu bisanya menerapkan rotasi ini satu bulan sebelum hari besar itu. Dimana sebelumnya ia merancang agar waktu panen tepat hasil juga tidak terlalu turun drastis.

"Biasanya turun sedikit. Yang biasanya misalnya 10 hektar dapat 8 ton, turun jadi 6-7 ton sekali panen," bebernya.

Meski turun hasil produksinya, kata pria yang pernah menjadi supir lintas Medan - Jakarta tersebut mengatakan tanaman kelapa sawitnya tidak rusak.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :