Berita / Nasional /
Jawab Kebutuhan Industri Sawit, Link and Match SDM Sawit AKPY-STIPER Sabet Penghargaan SIA 2025
Program link and match SDM sawit AKPY-STIPER mendapat pengakuan nasional setelah meraih penghargaan Sawit Indonesia Award 2025.
Jakarta, elaeis.co – Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY-STIPER) kembali menegaskan perannya sebagai pencetak tenaga terampil di sektor sawit setelah meraih penghargaan Sawit Indonesia Award (SIA) 2025 kategori Program Link and Match SDM Sawit.
Penghargaan tersebut diberikan pada ajang 4th Sawit Indonesia Award 2025 yang digelar di Jakarta, Selasa (16/12).
Penghargaan ini menjadi capaian keempat secara berturut-turut bagi AKPY-STIPER dalam ajang Sawit Indonesia Award, dengan kategori yang berbeda setiap tahunnya.
Capaian tersebut dinilai sebagai bukti konsistensi lembaga pendidikan vokasi ini dalam menyelaraskan program pembelajaran dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), khususnya industri kelapa sawit.
Berdasarkan data internal AKPY-STIPER periode 2016–2024, rata-rata tingkat serapan alumni di industri sawit mencapai lebih dari 70 persen, baik di sektor perkebunan maupun pabrik pengolahan.
Bahkan, pada tahun akademik 2025/2026, sekitar 70 persen mahasiswa Diploma I pada program studi Pemeliharaan Kelapa Sawit dan Pembibitan Kelapa Sawit telah diindent oleh sembilan perusahaan sawit, sementara proses rekrutmen masih terus berjalan.
Wakil Direktur AKPY-STIPER, Dr. Idum Satia Santi, S.P., M.P, mengatakan penghargaan tersebut merupakan bentuk pengakuan dari pihak eksternal terhadap model pendidikan yang dijalankan kampusnya. Penghargaan diterima mewakili Direktur AKPY-STIPER Dr. Sri Gunawan, S.P., M.P.
“Penghargaan Sawit Indonesia Award 2025 kategori Program Link and Match SDM Sawit ini sejalan dengan tujuan awal pendirian AKPY-STIPER, yaitu menjalin kerja sama erat dengan industri sawit untuk menyiapkan SDM yang kompeten, adaptif, dan siap kerja,” ujar Idum.
Ia menambahkan, capaian tersebut tidak lepas dari kolaborasi dengan perusahaan sawit, asosiasi, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya. Menurutnya, sinergi antara lembaga pendidikan dan industri menjadi kunci dalam mendukung terwujudnya industri sawit yang berkelanjutan.
Pemimpin Redaksi Majalah Sawit Indonesia sekaligus Ketua Pelaksana 4th Sawit Indonesia Award 2025, Qayuum Amri, menjelaskan penghargaan diberikan melalui sejumlah indikator penilaian, antara lain aspek komunikasi, konsistensi, dan keberlanjutan program.
“AKPY-STIPER memenuhi ketiga aspek tersebut. Fokusnya jelas pada pengembangan SDM sawit, dan hasilnya terlihat dari tingginya minat industri terhadap lulusannya,” kata Qayuum.
Ia menyebut, dari total 570 mahasiswa AKPY-STIPER pada tahun akademik 2025/2026, sekitar 70 persen telah dipesan oleh perusahaan sawit sebelum lulus. Kondisi ini menunjukkan kuatnya keterkaitan antara kurikulum pendidikan dengan kebutuhan riil industri.
“Empat tahun berturut-turut menerima Sawit Indonesia Award menunjukkan komitmen AKPY-STIPER dalam menyiapkan SDM sawit yang relevan dan berdaya saing. Ini penting untuk mendukung keberlanjutan industri sawit Indonesia,” pungkas Qayuum.
Ajang Sawit Indonesia Award 2025 sendiri memberikan penghargaan kepada 45 penerima dari 22 bidang usaha, mencerminkan besarnya peran dan efek ganda industri sawit terhadap sektor ekonomi lainnya.







Komentar Via Facebook :