https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Januari-Juni 2025, Industri Sawit dan Elektronik Topang Kenaikan Ekspor RI

Januari-Juni 2025, Industri Sawit dan Elektronik Topang Kenaikan Ekspor RI

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, paparkan kinerja ekspor secara daring. foto: ist.


Jakarta, elaeis.co – Kinerja ekspor Indonesia terus menunjukkan tren positif. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor industri pengolahan, khususnya minyak kelapa sawit dan komponen elektronik, menjadi motor utama peningkatan ekspor non-migas Indonesia sepanjang Januari–Juni 2025.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyampaikan bahwa nilai ekspor sektor industri pengolahan mencapai 107,60 miliar dolar AS, melonjak 16,57 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni 92,31 miliar dolar AS. Angka ini menyumbang 12,16 persen terhadap pertumbuhan total ekspor non-migas.

“Sektor industri pengolahan menjadi pendorong utama atas peningkatan kinerja ekspor non-migas pada Januari hingga Juni 2025,” jelas Pudji dalam keterangan resmi dikutip Senin (4/8).

Beberapa produk ekspor unggulan yang mencatatkan pertumbuhan signifikan antara lain minyak kelapa sawit, logam dasar bukan besi, kimia dasar organik dari hasil pertanian, serta komponen elektronik seperti semikonduktor dan peralatan listrik lainnya. Komoditas ini dikenal sebagai penopang utama ekspor manufaktur Indonesia, yang tak hanya menyasar pasar Asia, tetapi juga menembus pasar global.

Tak hanya sektor industri, ekspor pertanian, kehutanan, dan perikanan juga menunjukkan pertumbuhan impresif. BPS mencatat peningkatan sebesar 49,77 persen dibanding periode yang sama pada 2024. Nilai ekspor dari sektor ini naik dari 2,26 miliar dolar AS menjadi 3,39 miliar dolar AS.

Komoditas andalan ekspor pertanian yang mendongkrak performa antara lain adalah kopi, buah-buahan tahunan, tanaman obat dan rempah-rempah, sayur-sayuran, hingga ikan segar atau dingin hasil tangkap.

Secara keseluruhan, total nilai ekspor Indonesia pada semester pertama 2025 mencapai 135,41 miliar dolar AS, atau naik 7,70 persen dibandingkan semester pertama tahun sebelumnya. Pada bulan Juni 2025 saja, nilai ekspor tercatat 23,44 miliar dolar AS, mengalami kenaikan 11,29 persen dibanding Juni 2024.

Ekspor non-migas tetap menjadi tulang punggung, dengan nilai 22,33 miliar dolar AS. Di dalamnya, sektor industri pengolahan berkontribusi sebesar 19,00 miliar dolar AS, disusul pertambangan sebesar 2,74 miliar dolar AS, serta pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 0,59 miliar dolar AS.

Tiga besar negara tujuan ekspor Indonesia masih dipegang oleh Tiongkok, Amerika Serikat, dan India, dengan kontribusi mencapai 41,34 persen dari total ekspor non-migas nasional.

Ekspor ke Tiongkok tercatat sebesar 29,31 miliar dolar AS, didominasi oleh komoditas seperti besi dan baja, bahan bakar mineral, serta nikel dan produk turunannya. Sementara itu, ekspor ke Amerika Serikat mencapai 14,79 miliar dolar AS, dengan produk utama berupa mesin dan perlengkapan elektrik, alas kaki, serta pakaian dan aksesoris rajutan yang memiliki pasar luas di negeri Paman Sam.

India berada di posisi ketiga dengan nilai ekspor 8,97 miliar dolar AS, terutama berasal dari lemak dan minyak hewani atau nabati, termasuk minyak kelapa sawit disusul bahan bakar mineral dan besi serta baja.

Kuatnya permintaan dari ketiga negara ini memperlihatkan bahwa Indonesia masih menjadi pemain penting dalam rantai pasok global, khususnya di sektor energi, logam, dan produk agrikultur bernilai tambah tinggi.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :