https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Jangan Cuma Sawit, Gubernur Riau Minta Ditetapkan Standar Harga Semua Komoditas Perkebunan

Jangan Cuma Sawit, Gubernur Riau Minta Ditetapkan Standar Harga Semua Komoditas Perkebunan

Gubernur Riau Abdul Wahid. Foto: MC Riau


Pekanbaru, elaeis.co - Gubernur Riau Abdul Wahid melakukan kunjungan kerja ke Dinas Perkebunan (disbun) Provinsi Riau. Pada kesempatan itu dia meminta Disbun Riau menetapkan standar harga bagi seluruh komoditas perkebunan seperti yang selama ini dibuat untuk TBS kelapa sawit setiap pekan.

"Saya minta standarisasi harga bukan hanya untuk sawit saja, tapi seluruh komoditas perkebunan. Berapa selayaknya harga yang akan ditetapkan, silahkan dikaji dan dikoordinasikan. Intinya tidak membebani masyarakat," katanya, kemarin.

Menurutnya, selama ini masyarakat tidak bisa mengajukan keberatan jika menerima harga komoditas perkebunan yang tidak wajar. Di lapangan, harga komoditas perkebunan bergerak bebas naik turun karena tidak ada harga standar. Jika disbun menetapkan harga, maka akan sangat membantu masyarakat karena ada acuan harga di pasar.

"Jika ada standarisasi harga, masyarakat bisa menilai sesuai standar atau tidak dan bisa mengajukan komplain," tukasnya.

"Mau murah, mau mahal, kaji semua dan tetapkan harganya. Entah itu karet, kelapa, kopi," imbuhnya.

Wahid sendiri mengaku kecewa terhadap ketidakadilan harga kelapa, salah satu komoditas unggulan dari daerah Indragiri Hilir. Menurutnya, selama ini standar harga kelapa kurang mendapat perhatian serius meski ribuan orang menggantungkan hidup pada komoditas ini.

"Ketika harga kelapa murah, pemerintah tidak pernah campur tangan. Begitu harganya mahal, malah ikut campur. Ini harus ditata ulang," tandasnya.

"Itulah perlunya standarisasi harga untuk seluruh komoditas perkebunan, bukan hanya kelapa sawit. Supaya petani terlindungi dari permainan harga tengkulak," tegasnya lagi.

Menurutnya, Disbun Riau bisa mencontoh pemerintah pusat yang telah menetapkan harga gabah. "Pemerintah sudah melakukan hal itu untuk harga gabah. Presiden telah menetapkan harga Rp 6.500 untuk pembelian gabah. Kalau tidak ada yang mau beli, pemerintah yang ambil alih. Saya sangat mengapresiasi kebijakan ini. Itu ketegasan seorang pemimpin, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak," pungkasnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :