https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Jadi Caleg, Abdul Manaf Janji Soroti Dua Penyakit Struktural Sawit di Aceh Barat

Jadi Caleg, Abdul Manaf Janji Soroti Dua Penyakit Struktural Sawit  di Aceh Barat

Teks Fo: Abdul Manaf (45), Ketua DPD Apkasindo Aceh Barat yang dipercaya sebagai caleg daei PKS untuk DPRK setempat. (Ssumber foto: ist)


Meulaboh, elaeis.co - Ada dua penyakit struktural di dalam industri perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Aceh Barat yang tidak kunjung bisa disembuhkan oleh pihak DPRK dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.

"Dan saya sudah berjanji ke masyarakat, terutama ke petani sawit di dapil saya, kedua penyakit struktural itu yang akan saya soroti, saya pantau jika terpilih jadi anggota DPRK Aceh Barat," kata Abdul Manaf.

Kepada elaeis.co, Jumat (2/2/2024), pria yang didaulat menjadi Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Aceh Barat ini berbicara penuh semangat.

Caleg dari PKS ini menjelaskan, dua penyakit struktural yang dimaksud sering dialami oleh petani sawit swadaya di dapil dia, tanpa bisa diatasi.

"Mereka hanyalah petani swadaya, cuma punya satu atau dua hektar kebun sawit, namun posisinya sangat tidak berdaya," ucap pria yang akrab disapa Lem Manaf ini. 

Dua penyakit struktural itu, ucap Manaf, adalah rusaknya sarana jalan sehingga menghambat proses transportasi petani dalam pengelolaan kebun sawit milik mereka.

Di samping itu, Manaf bilang rusaknya jalan membuat harga tandan buah segar (TBS) menjadi sangat tertekan ketika ditransaksikan ke toke atau pengepul buah sawit.

Penyakit struktural lainnya, ucap Manaf, adalah ketidakmampuan petani untuk mengakses informasi tentang berbagai hal yang terkait perkebunan kelapa sawit.

"Termasuk kebijakan soal penetapan harga TBS, baik di tingkat Pemerintah maupun pengusaha. Petani di dapil saya enggak pernah tahu berapa sebenarnya harga TBS mereka di pasaran," ucap Manaf.

"Yang tahu mengenai hal itu adalah para pedagang perantara atau toke, serta pihak pabrik, dan tentu saja Pemerintah," kata pria berusia 45 tahun ini menambahkan.

Untuk itu, jika terpilih nanti, Manaf berjanji sebagai legislatif akan terus mendorong kebijakan pembangunan infrastruktur ke Pemkab Aceh Barat, terutama di wilayah perkebunan kelapa sawit rakyat.

Tujuannya tentu saja agar hasil perkebunan sawit rakyat bisa diangkut dengan biaya transportasi yang murah sehingga tidak menggerus harga TBS petani.

Kemudian, Manaf pun berjanji akan terus mendorong keterbukaan akses petani terhadap berbagai hal yang terkait  informasi mengenai sawit.

Baik tentang harga TBS, informasi pengelolaan kebun sawit, informasi harga pupuk, serta hal lainnya yang membuat petani jadi melek informasi soal sawit.

"Dan tak lupa saya juga mendorong Pemkab Aceh Barat agar memperjuangkan Program PSR dan sarpras dari BPDPKS, dengan tujuan agar tanaman sawit yang sudah tua bisa diremajakan," ucap Manaf.

Ia juga berjanji akan berupaya agat dana-dana CSR dari perusahaan perkebunan kelapa sawit bisa dialokasikan langsung untuk kepentingan petani sawit di Kabupaten Aceh Barat.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :