https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Istri Mantan Gubernur Riau yang Tidak Dilantik Soeharto Meninggal Dunia

Istri Mantan Gubernur Riau yang Tidak Dilantik Soeharto Meninggal Dunia

Hj Roslaini binti Jadin meninggal dunia Selasa (30/11). Foto istimewa


Pekanbaru, Elaeis.co - Hj Roslaini binti Jadin meninggal dunia Selasa (30/11). Istri mantan anggota DPR RI Ismail Suko itu dimakamkan di TPU Rejo Sari, Gang Akhir, Jalan Hang Tuah, Kecamatan Tenayan Taya, Kota Pekanbaru, Riau.

Almarhum Ismail Suko dulunya pernah terpilih sebagai Gubernur Riau namun tidak jadi dilantik oleh Soeharto. Sebab, dia mengundurkan diri karena bertentangan dengan rezim saat itu, sebelum reformasi.

Sebelum dimakamkan, jenazah Roslaini disalatkan di Masjid Raya Annur, Jalan Hang Tuah, Kota Pekanbaru. Kemudian, proses pemakamkan dilaksanakan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Hangtuah Gang Akhir Kelurahan Rejorsari Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.

"Jenazah almarhumah terlebih dahulu akan disalatkan di Mesjid Raya An Nur usai salat Zuhur," kata anak almarhumah Roslaini, Joni Irwan yang juga Kepala BPSDM Provinsi Riau. 

Roslaini, meninggal dunia pada usia 83 tahun, pukul 04.20 Wib di Rumah Sakit Eka Hospital Pekanbaru. Selain puluhan pelayat sudah yang berdatangan, tampak hadir Gubernur Riau, Syamsuar, Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, Danrem 031/WB, Brigjend TNI M Syech Ismed, Sekda Riau, SF Hariyanto, serta Ustadz Abdul Somad.

"Memohon maaf atas semua kesalahan almarhumah Ibunda kami semasa hidup, semoga amal ibadah Ibunda kami diterima Allah SWT dan ditempatkan di dalam Syurga Allah SWT. Aamiin Aamiin," kata putri sulung almarhumah, Hj Septina Primawati Rusli. 

Di lokasi juga terlihat mantan Gubernur Riau Rusli Zainal. Rusli merupakan suami dari Septina sekaligus menantu almarhumah Roslaini dan Ismail Suko. Dia kini berstatus tahanan Lapas Pekanbaru, dan diizinkan untuk melayat atas meninggalnya mertuanya tersebut.

Untuk diketahui, Ismail Suko pernah mengukir sejarah bertentangan dengan rezim orde baru di bawah pucuk pimpinan Presiden Soeharto. Pada 2 September 1985 lalu, Ismail sebagai kandidat Gubernur Riau maju bersama rivalnya Imam Munandar dari TNI.

Pemungutan suara ketika itu ditentukan oleh legislator di DPRD Riau. Imam Munandar merupakan titipan dari Golkar untuk dimenangkan dalam pemilihan gubernur. Soeharto sendiri saat itu selaku Pembina Golkar sangat berkuasa. 

"Meski tidak diunggulkan, namun Ismail Suko memenangi pemungutan suara yang dilakukan anggota DPRD Riau. Akhirnya, Ismail Suko terpilih menjadi orang nomor satu di Riau," ujar DR Zulkarnain Kadir, salah satu kerabat keluarga Ismail Suko.

Meski Ismail Suko terpilih, kekuasaan orde baru yanf begitu kuat membuatnya tak jadi dilantik. Presiden Soeharto kala itu tidak mengakui Ismal Suko sebagai gubernur terpilih. Padahal, secara politik Ismail Suko unggul suara dari kompetitornya Imam Munandar.

Ketika itu, Ismail Suko serta pendukungnya sempat menolak untuk mundur dari hasil penghitungan suara di DPRD Riau. Tapi apalah daya, Ismail Suko mendapat tekanan dengan berbagai cara yang dilakukan rezim orde baru kala itu.

Setelah lama mempertimbangkan, akhirnya Ismail Suko terpaksa mundur. Tak ayal, titipan pemerintah pusat, Imam Munandar justru dilantik menjadi Gubernur Riau untuk yang kedua kalinya saat itu.

"Pak Ismail Suko pun akhirnya memilih untuk mengalah karena berbagai alasan. Tapi beliau tetap tercatat sebagai Gubernur Riau terpilih meskipun tidak jadi dilantik," kata Zulkarnain.

Ismail Suko meninggal dunia di RS Mahkota Malaka, Malaysia, Senin 16 Mei 2011. Darah politiknya mengalir ke putrinya, Septina.

Septina pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Riau pertama pada 24 Oktober 2016. Saat ini, Septina masih menjadi anggota DPRD Riau dari partai Golkar.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :