Bengkulu, elaeis.co - Sejumlah investor asal Korea Selatan (korsel) berkunjung ke Provinsi Bengkulu untuk memetakan potensi investasi yang bisa digarap. Ketua rombongan para investor, Kim Soo Ill, menyebutkan salah satu komoditas yang mereka lirik adalah cangkang sawit. 

Menurutnya, permintaan akan cangkang sawit di Korsel cukup tinggi. Sementara produksi di Bengkulu cukup besar sehingga mereka melihat peluang yang sangat menguntungkan jika berinvestasi di komoditas ini.

Kim berharap investasi di komoditas cangkang sawit dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Bengkulu bisa meningkatkan produksi dan ekspansi pasar dengan adanya dukungan dari investor Korsel. Sedangkan investor Korsel akan memperoleh pasokan cangkang sawit yang stabil untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri mereka.

"Kami melihat selain potensi investasi di lapangan golf dan pariwisata, bisnis cangkang sawit juga sangat menjanjikan," kata Kim saat dihubungi elaeis.co, Jum'at (2/6).

Kim menyampaikan bahwa pihaknya telah menjajaki potensi cangkang sawit di Bengkulu selama beberapa waktu dan terkesan dengan kualitasnya. Inilah yang menjadi alasan utama mengapa mereka tertarik untuk berinvestasi di Bengkulu. "Cangkang sawit di sini kualitasnya bagus," tuturnya.

Menurutnya, cangkang sawit yang selama ini dianggap sebagai limbah dari proses produksi minyak kelapa sawit (CPO) bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi biomassa. "Di Korsel cangkang sawit memiliki peran yang cukup signifikan bagi industri dan pemanas ruangan," ungkapnya.

Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, berharap para investor Korsel segera merealisasikan niatnya mengeksploitasi potensi cangkang di Bengkulu. Ia yakin masuknya investasi baru akan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan ekonomi Bengkulu.

"Pemprov Bengkulu akan memfasilitasi proses investasi dan memberikan perlindungan hukum bagi para investor. Kami berharap ada kerja sama yang terbentuk nanti sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi kedua wilayah serta membawa manfaat bagi masyarakat Bengkulu maupun pelaku bisnis di Korsel," tutupnya.