https://www.elaeis.co

Berita / Komunitas /

Ini yang Dilakukan Karmila Dalam Rangka Kembangkan UKMK Sawit

Ini yang Dilakukan Karmila Dalam Rangka Kembangkan UKMK Sawit

Berbagai jenis kerajinan tangan yang dibuat menggunakan bahan baku lidi sawit. Foto: Dok. Dr Siti Nikmatin


Pekanbaru, elaeis.co - Ketua DPW Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE) Provinsi Riau, Karmila Sari, benar-benar menyeriusi potensi usaha kecil, menengah, dan koperasi (UKMK) berbasis sawit yang telah dirintis oleh Ketua Umum DPP SAMADE, Tolen Ketaren, melalui workshop pelatihan bisnis berbasis sawit di Grand Central Hotel, Pekanbaru, 24-26 November 2021 lalu.

Setelah mengajak para petani sawit, termasuk kalangan perempuan, mengikuti workshop yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) tersebut, anggota DPRD Riau ini lalu membeli dua mesin pengolah lidi sawit. Mesin itu buatan Gunawan, anggota SAMADE Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), yang dikenal mahir membuat berbagai alat dan mesin pertanian (alsintan) secara otodidak.

Karmila juga terus berusaha mengembangkan batik sawit nusantara, termasuk rencana membuat galeri batik sawit nusantara untuk menggenjot pemasarannya.

Baru-baru ini Karmila menggelar diskusi melalui aplikasi Zoom untuk membahas pengembangan UKMK berbasis sawit tersebut. 

"Atas dukungan Pak Tolen Ketaren, akhirnya Kepala Divisi Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK) BPDPKS, Pak Helmi Muhansyah, menjadi pembicara dan membawakan makalah berjudul 'Sinergi Kemitraan UKMK Sawit Tahun 2022' di diskusi itu," kata anggota Fraksi Partai Golkar ini kepada Elaeis.co, Jumat (21/1/2022).

Dalam penilaian Helmi, kata Karmila, usaha berbasis sawit yang dikembangkan para petani sangat memungkinkan memasuki tahap ekspor.

Dari paparan Helmi juga terungkap bahwa ada sejumlah skema kolaborasi untuk penguatan UKMK sawit tujuan ekspor dan berpotensi melibatkan sejumlah lembaga berkompeten seperti BPDPKS, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Program Indonesia Pintar (PIP), dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

Sebagai informasi, sama seperti BPDPKS, LPDP adalah salah satu badan layanan umum (BLU) di bawah Kementerian Keuangan, PIP di bawah Kementerian Pendidikan, dan LPEI dulunya adalah Bank Ekspor Impor (Eksim) yang merupakan milik pemerintah.

Karmila mengaku sangat antusias mendengar paparan Helmi Muhansyah dan menilai potensi bisnis lidi sawit dan batik sawit nusantara harus dikembangkan secara profesional agar bisa menembus pasar ekspor.

"Saya berencana membuat diskusi lanjutan dengan mengundang pihak PIP sebagamana disarankan oleh Helmi Muhansyah. PIP juga memiliki kemampuan untuk memberikan dukungan pembiayaan untuk UKMK sawit," sebutnya.

Tolen Ketaren yang dihubungi terpisah mendukung sepenuhnya rencana aksi pengembangan UKMK berbasis sawit yang dijalankan oleh Karmila Sari dan seluruh pengurus DPW SAMADE Riau.

Ia yakin hal itu nantinya mampu menguatkan ekonomi petani sawit sehingga tidak selalu tergantung pada penjualan tandan buah segar (TBS) sawit.

Tolen juga berharap cabang SAMADE lainnya bersikap proaktif menggeber kegiatan yang sama. Sebab, kata Tolen, bila kegiatan sejenis mampu dilakukan, hal itu akan menunjukan manfaat dan arti keberadaan SAMADE di tengah-tengah petani sawit swadaya. 


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :