Berita / Sumatera /
Ini yang Dikhawatirkan Jika Migor Curah Dijual Mahal
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat melakukan sidak harga migor curah di Pasar Sentral Sambu, Medan, Selasa (29/3/2022). Foto: Pemprov Sumut
Medan, elaeis.co - Hasil inspeksi mendadak (sidak) ke Pusat Pasar atau Pasar Sentral Sambu, Medan, yang dilakukan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi telah membuka tabir perbedaan harga migor curah yang lebar antara satu pedagang dengan pedagang lainnya.
Mirisnya lagi, semua pedagang menjual migor curah dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditentukan pemerintah pusat.
Kepada para wartawan di Medan, Kamis (31/3/2022), Edy mengaku cemas karena hal ini bisa semakin menaikkan laju inflasi.
"Tingginya harga bahan pokok di pasaran juga berkaitan dengan laju inflasi yang sekarang mencapai 2,45%. Ini sudah mulai mendekati batas atas 3% yang dikhawatirkan. Sebab jika terjadi, maka masyarakat akan mengalami kesulitan ekonomi," kata Edy.
Ia telah meminta para pemasok atau distributor agar tidak lepas tangan setelah menyerahkan migor curah ke tingkat pedagang atau pengecer. Artinya, jika sudah melepas migor dengan harga sesuai HET Rp 14.450/kg, pemasok atau distributor tetap harus mengawasi harga penjualan di tingkat pengecer.
"Kalau migor curah di pasar dilepas pemasok ke pedagang dengan harga Rp 14.450/kg, seharusnya ketika sampai ke tangan masyarakat saat berbelanja di pasar, harga migor jadi Rp 15.000 atau Rp 15.500/kg," kata dia.
Baca juga: Gubernur Mau Pasang Plang Harga Migor Curah di Pasar, ini Tujuannya
"Perwakilan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sudah berjanji akan bertindak keras dan memastikan harga migor curah yang beredar di pasar dijual dengan harga yang wajar," tambahnya.
Edy juga berjanji akan melakukan tindakan tegas terhadap pedagang pengecer yang menyalahi aturan HET. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, stok migor curah kita cukup,” katanya.







Komentar Via Facebook :