Jakarta, elaeis.co - Walau sudah bisa menghasilkan minyak sawit sekitar 10 juta ton per tahun --- data MV Prasad, seorang ilmuwan di Indian Institute of Oil Palm Research yang diwawancarai oleh DW.com --- India nampaknya masih terus berusaha agar kebutuhannya yang mencapai 25 juta ton per tahun itu, bisa terpenuhi. 

Ini kelihatan dari upaya India untuk membangun kebun lagi seluas 2 juta hektar hingga empat tahun mendatang. Bendungan besar dan irigasi sudah dibangun untuk mendukung upaya itu. 

Irigasi semacam ini terpaksa dibikin lantaran curah hujan rata-rata tahunan di India hanya sekitar 1000 mm - 1.170 mm. Beda dengan Malaysia maupun Indonesia yang lebih dari 2500 mm. 

Persoalan air ini jugalah agaknya yang akan membikin rencana pembangunan kebun kelapa sawit ini akan  mengeduk masalah besar. 

Sebab seperti dilansir https://chinadialogue.net/, sebagai pengguna air tanah terbesar di dunia, permukaan air di India sudah turun drastis dalam beberapa dekade terakhir.   

Di negara bagian Andhra Pradesh misalnya. Pada 1990, sumur terbuka di sana sudah berair di kedalaman 100 kaki. "Sekarang, malah sudah ada lubang sedalam 900 kaki," kata Chandrasekar Rao, salah seorang petani kelapa sawit di Desa Tallavalli, Distrik Krishna.   

Andhra Pradesh sendiri adalah negara bagian penghasil minyak sawit terbesar di India, setelah Telangana, Kerala, Tamil Nadu, Mizoram, Goa dan Karnataka. 

Baca juga: Empat Tahun Lagi Kebun Sawit India Bertambah 2 Juta Hektar. Petani Disubsidi

Data Agricultural Statistics at a Glance 2019, Indian Ministry of Agriculture & Farmers Welfare menyebut, Andhra Pradesh menghasilkan minyak sawit sekitar 233 ribu ton. 

Terlepas dari persoalan yang ada, pengelolaan kelapa sawit di negara ini tergolong unik. Di negara bagian Kerala misalnya. 

Industri kelapa sawit di sana dikuasai oleh pemerintah. Namanya Oil Palm India Ltd yang didirikan pada 1977. Pada laman oilpalmindia.com disebutkan bahwa sejak tahun 1983 perusahaan ini adalah usaha patungan Pemerintah Kerala dan Pemerintah India dengan partisipasi saham masing-masing sebesar 51% dan 49%. 

Modal saham disetor perusahaan adalah Rs.11,78 Crores. Satu Crore = 10 juta. Jika 1 Rupee = Rp187,68, maka Rs.11,78 tadi setara dengan Rp221, 087 miliar.  

Oil Palm India Limited sendiri sudah menanam lahan seluas 3646 hektar. Luasan ini tersebar di Yeroor, Chithara dan Kulathupuzha di Distrik Kollam.

Perusahaan juga sudah mendirikan Pabrik Pengolahan Modern untuk memproses 20 metrik ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam dengan total investasi Rs.19 Crores. 

Ini adalah Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit terbesar di negara ini dengan produksi Minyak Sawit Mentah berkualitas tinggi. 

Bahan bakunya berasal dari kebun sendiri dan petani Ogiek Peoples' Development Program (OPDP). Produksi tahunan Minyak Sawit Mentah mencapai sekitar 7000 metrik ton.

Perusahaan juga sudah mendirikan Pabrik Kernel Oil dengan investasi sekitar Rs.2,5 Crores untuk ekstraksi Minyak Inti Sawit di Yeroor. Produksi tahunan Minyak Kernel mencapai sekitar 800 Metrik Ton.