Bengkulu, elaeis.co - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI meminta kepada petani di Bengkulu untuk tidak menanam kelapa sawit di dalam kawasan hutan. Sebab, hutan hanya diperuntukan bagi kawasan lindung dan konservasi.
 
"Kawasan hutan adalah bagian penting dari lingkungan kita dan harus dilindungi. KLHK RI meminta petani agar tidak menanam kelapa sawit di kawasan hutan," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari KLHK RI, Dr Ir Agus Justianto, saat kunjungan kerja ke Bengkulu, Rabu (8/2).

Agus mengatakan, kawasan hutan memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan merupakan habitat bagi berbagai jenis satwa liar. Jika kawasan hutan ditanami kelapa sawit, maka ekosistem yang ada dalam hutan akan terganggu dan bahkan hilang.

"Kawasan hutan harus dijaga dan dilindungi, jangan sampai itu rusak dan mengganggu ekosistem yang ada di dalamnya," jelasnya.

KLHK RI akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah hingga ke tingkat desa untuk memastikan bahwa petani tidak menanam kelapa sawit di kawasan hutan. KLHK RI juga akan memberikan dukungan teknis dan finansial bagi petani yang beraktivitas di kawasan hutan dan ingin beralih dari budi daya kelapa sawit ke jenis tanaman lain yang lebih ramah lingkungan.

"Kita harus bekerja sama untuk melindungi kawasan hutan dan menjaga keseimbangan lingkungan. Petani dapat memilih jenis tanaman lain yang lebih ramah lingkungan dan tetap menghasilkan pendapatan yang baik," jelasnya.

Menurutnya, KLHK RI juga akan melakukan inspeksi secara berkala untuk memastikan bahwa petani tidak menanam kelapa sawit di kawasan hutan. Jika terbukti melanggar, petani akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Ini adalah langkah penting untuk melindungi kawasan hutan dan menjaga keseimbangan lingkungan. Kita harus bekerja sama untuk mewujudkan Indonesia yang lebih hijau dan lestari," pungkasnya.