https://www.elaeis.co

Berita / Komoditi /

Ini Saran dari Aspekpir untuk Petani Sawit Swadaya

Ini Saran dari Aspekpir untuk Petani Sawit Swadaya

Petani kelapa sawit. Elaeis.co/Sany


Pekanbaru, elaeis.co - Naiknya pungutan Bea Keluar dan Pungutan Ekspor kini masih hangat menjadi perbincangan para petani kelapa sawit. Dimana pemerintah telah menaikan harga pungutan hingga 80 persen. Yakni dari US$ 375/ton menjadi US$ 675/ton.

Ketua Umum Aspekpir, Setiyono mengatakan kebijakan kenaikan pungutan ekspor sangat berdampak bagi petani sawit swadaya. Karena itu, dia menyarankan agar petani bermitra atau bergabung dengan asosiasi sawit.

Setiyono menyebutkan, nilai kebijakan pemerintah dengan menaikan harga pungutan ekspor dapat dilihat dari manfaatnya. Apakah banyak kepada petani atau tidak. 

Menurutnya, jika memang banyak manfaat kepada petani tentu tidak ada masalah. Lantaran kebijakan ekspor ini akan selalu berpengaruh terhadap petani khususnya sektor kelapa sawit.

"Kalau pungutan naik pasti ada dampaknya kepada petani. Tapi tidak terlalu besarlah," katanya kepada elaeis.co, Minggu (20/3/2022).

Seperti pengalamannya meski berdampak dengan harga kelapa sawit, namun tidak terlalu signifikan. Seperti dahulu kata Setiyono kenaikan pungutan sempat terjadi tapi tidak terlalu bergejolak di tubuh petani.

"Kalau petani mitra perusahaan tentu tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan petani swadaya," bebernya.

Saat ini harga TBS di sejumlah wilayah Riau sudah mengalami penurunan. Khususnya bagi petani swadaya yang menjual hasil kebunnya ke pabrik yang juga tidak memiliki mitra. 

"Penurunan bisa saja sampai Rp400 per kilogram. Malah bisa lebih nantinya," kata dia.

Jadi, kata Setiyono, yang terancam saat ini adalah harga petani swadaya. Untuk itu pihaknya mengharapkan agar para petani swadaya ini membuat sebuah lembaga atau bergabung ke asosiasi kelapa sawit yang ada. 

"Ini akan menjamin harga serta dapat mengontrol kebun kelapa sawitnya dengan informasi yang baru," pungkasnya.

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :