Berita / Iptek /
Ini 4 Besar Negara 'Perusak' Bumi, Indonesia?
Perkebunan kelapa sawit di Musi Banyuasin Sumatera Selatan. foto: aziz
Jakarta, elaeis.co - Sampai sekarang orang masing terus mengatakan kalau sawit adalah bagian dari kelompok kedua penyebab perubahan iklim akibat pemanasan global.
Malah pada sebuah webinar tiga hari lalu, Arie Rompas,Team Leader Forest Campaigner Greenpeace Indonesia (GI), masih mengatakan begitu.
Pernyataan ini tentu langsung dibantah oleh PalmOil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI).
Direktur Eksekutif PASPI, Tungkot Sipayung mengatakan kalau pemanasan global adalah akibat makin besarnya panas matahari yang terperangkap dalam atmosfir bumi akibat meningkatnya konsentrasi gas gas rumah kaca terutama karbon dioksida (CO2) pada atmosfit bumi.
"Jadi penyebab perubahan iklim global adalah peningkatan emisi CO2 pada atmosfir bumi. Apakah peningkatan emisi CO2 global itu berasal dari sawit? Jawabnya tidak," kata lelaki 55 tahun ini kepada elaeis.co tadi siang.
Baca juga: Klaim Absurd Soal Deforestasi
Bukan tanpa alasan Tim Ahli Pemerintah pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam menghadapi kebijakan Renewable Energy Directives (RED II) ILUC Uni Eropa ini mengatakan begitu.
Data The International Energy Agency (IEA) dan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) kata Tungkot menyebut bahwa sumber emisi CO2 terbesar dunia bersumber dari konsumsi energi fosil seperti minyak bumi, batu bara dan gas bumi.
"Lantas negara mana saja yang menjadi sumber emisi C02 terbesar dunia itu? Nah, menurut data Oliver et.al 2017, Top 4 emiter dunia adalah Cina, USA, EU28, dan India," Tungkot merinci.
World Resource Institute (WRI) yang bermarkas di Washington DC juga merilis bahwa total emisi yang dihasilkan oleh negara-negara di dunia adalah mencapai 47,59 miliar ton emisi CO2 (MtCO2e) per tahun.
* Berikut 10 besar penyumbang emisi itu; China menyumbang 10,68 miliar ton, Amerika Serikat 5,82 miliar ton, 28 Negara Uni Eropa 4,12 miliar ton, India 2,88 miliar ton, Rusia 2,25 miliar ton, Indonesia 1,98 miliar ton, Brasil 1,82 miliar ton, Jepang 1,20 miliar ton, Kanada 856,28 juta ton dan Jerman 810,25 juta ton.
Meski berada di posisi keenam, Indonesia justru menjadi penyerap karbon terbesar dunia. Kelapa sawit saja, saban tahun sudah menyerap 1,056 Giga ton karbon. Ini belum termasuk serapan 22,3 juta ton yang dilakukan oleh B30 serta lautan luas dan algae yang dimiliki Indonesia.
*Catatan: naskah ini sudah mengalami pengeditan pada pukul 19.12 wib.







Komentar Via Facebook :