Berita / Kalimantan /
Industri Sawit Kotim Diyakini Bisa Bangkit Paska Penertiban Oleh Satgas PKH
Satgas PKH memasang plang di perkebunan sawit dalam kawasan hutan di Kotim. Foto: Diskominfo
Sampit, elaeis.co – Berbagai tantangan terus membayangi industri kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah. Yang terakhir adalah pengambilalihan areal perkebunan sawit milik perusahaan yang masuk dalam kawasan hutan oleh Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH).
Namun di balik berbagai tantangan tersebut, Bupati Kotim, Halikinnor, yakin potensi sawit ke depah masih sangat besar kontribusinya bagi daerah tersebut. Meski sempat terpukul akibat penertiban kawasan hutan, sektor sawit akan kembali bangkit dan menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat.
“Potensi kelapa sawit di Kotim luar biasa. Kita memang menghadapi penyesuaian karena kebijakan pusat, tapi ini bukan akhir dari segalanya. Justru ini saatnya kita memperkuat kerja sama dan meningkatkan produktivitas,” katanya dalam keterangannya dikutip Rabu (25/6).
Disebutkannya, perkebunan kelapa sawit selama ini menjadi salah satu penopang utama pendapatan daerah dan masyarakat. Dengan luas lahan yang memadai dan tenaga kerja yang cukup banyak, sektor ini terus menjadi pilar penting dalam mendongkrak pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
“Potensi tersebut didukung oleh lahan yang luas serta jumlah sumber daya manusia (SDM) yang memadai,” sebutnya.
Meski Dana Bagi Hasil (DBH) sempat menurun drastis dari Rp 46 miliar di tahun 2023 menjadi Rp 13 miliar tahun ini, pemerintah daerah tidak akan tinggal diam dan terus mencari jalan agar industri sawit tetap berjalan dan memberi manfaat bagi banyak pihak.
“Kami percaya, dengan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, kita bisa melewati masa sulit ini. Yang penting, produktivitas tidak boleh menurun. Justru harus kita dorong naik,” tukasnya.
Menurutnya, kondisi saat ini harus dilihat sebagai momentum untuk berbenah. Ketika aturan berubah, adaptasi dan inovasi menjadi kunci sehingga pelaku industri sawit di Kotim harus mampu menyesuaikan diri dan terus berkembang.
“Kita tetap punya peluang besar. Sawit masih jadi komoditas unggulan nasional. Kalau diolah dan dikelola dengan baik, nilai tambahnya akan luar biasa, termasuk bagi pendapatan daerah kita,” lanjutnya.
Ia juga menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung segala upaya pemulihan sektor perkebunan. Mulai dari perbaikan infrastruktur, pendampingan petani, hingga upaya menarik investasi tetap menjadi prioritas.
“Dengan semangat kebersamaan, saya yakin sektor sawit Kotim akan tetap menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Mari kita jaga dan kembangkan bersama,” ucapnya.







Komentar Via Facebook :