https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Indonesia Berpotensi Kehilangan Market Jutaan Ton CPO

Indonesia Berpotensi Kehilangan Market Jutaan Ton CPO

Ilustrasi - Tanaman Kelapa Sawit.


Jakarta, elaeis.co - Melihat perkebunan kelapa sawit yang sangat potensial, membuat sejumlah negara mencoba mengembangkan komoditi andalan Indonesia itu untuk dibudidayakan di negaranya. Misalnya saja India yang saat ini sudah ancang-ancang untuk pembukaan kebun secara besar-besaran.

"Benar, kemarin saya sempat berkomunikasi dengan orang Malaysia yang dia bercerita bahwa perusahaan sawit Malaysia sudah mulai mengembangkan perkebunan kelapa sawit di India," ujar Hendri Cen, Bendahara Asosiasi Sawitku Masa Depanku (Samade) kepada elaeis.co, Rabu (3/4).

Cerita Hendri, bisa jadi benar bahwa perusahaan kelapa sawit dari Malaysia mengembangkan perkebunan di India. Pasalnya pemerintah India pada tahun 2023 saja telah mendeklarasikan bahwa mereka telah menyiapkan 1,5 juta hektar lahan kelapa sawit.

Sedangkan pada tahun 2022 pemerintah India juga mengatakan sudah ada lahan seluas 1 juta hektar lahan untuk pembangunan kelapa sawit di Negara Anak Benua itu.

"Terget mereka memang tidak bergantung pada CPO Indonesia untuk kebutuhan dalam negerinya. Jadi buka menjadi pesaing dalam hal jual beli," katanya.

Meski begitu, kata Hendri, Indonesia berpotensi kehilangan pasar sampai jutaan ton CPO. Pasalnya India merupakan salah satu negara pengimpor CPO Indonesia dengan jumlah yang besar.

Disamping itu, China yang merupakan salah satu pasar CPO Indonesia juga saat ini tengah mengembangkan benih atau kecambah kelapa sawit 4 musimnya.

"Makanya kita gak tanam negara lain tanam, kita gak ekspor kecambah negara lain ekspor juga," tandasnya.

"Harapannya ya Indonesia menjalin kerjasama dan bertransaksi secara Government to Government (GtoG). Sementara saat ini masih antara perusahaan ke perusahaan (BtoB)," imbuhnya.


 

Komentar Via Facebook :