Berita / Bisnis /
Indonesia Berlakukan PE, Sawit Malaysia Untung
Perkebunan kelapa sawit Felda Sahabat di Lahad Datu, negara bagian Sabah, Malaysia. foto: VoAIndonesia
Jakarta, elaeis.co - Pungutan Ekspor (PE) yang dilakukan oleh Indonesia ternyata berdampak positif pada pergerakan ekspor minyak sawit Malaysia.
Ini kelihatan dari pernyataan CEO Dewan Minyak Sawit Malaysia, Malaysian Palm Oil Council (MPOC) Datuk Dr Kalyana Sundram belum lama ini.
Seperti dilansir ofimagazine.com, ekspor Malaysia ke India akan tetap kuat lantaran negeri jiran ini diuntungkan oleh pungutan ekspor yang berlaku di Indonesia tadi meski Malaysia sendiri sudah memberlakukan kembali bea keluar CPO sejak Januari tahun ini.
Sebelumnya, ekspor Malaysia ke India naik signifikan setelah Juni 2020 setelah negara ini memberlakukan nol pajak ekspor.
"Tapi ekspor minyak sawit ke China, meski menguat tahun lalu, tahun ini akan mendapat tantangan dari harga minyak lain yang lebih rendah ketimbang minyak sawit," ujarnya.
Tahun ini produksi minyak sawit Malaysia diperkirakan akan meningkat 200 ton ketimbang tahun lalu yang hanya 19,4 juta ton.
Meski begitu, angka tadi masih tergolong rendah dibanding produksi tahun 2019 lalu yang mencapai 19,8 juta ton.
"Pasokan global 2021 akan dipengaruhi oleh pola cuaca La Niña. Gangguan akibat curah hujan yang tinggi di Asia Tenggara tahun lalu akan menyebabkan terbatasnya pasokan global tahun ini," katanya.
Ekspor Crude Palm Oil (CPO) Malaysia tahun ini diproyeksikan sebesar 4,5 juta ton. India, Belanda, Kenya, Italia, dan Spanyol menjadi pasar utama nya.
Adapun total ekspor minyak sawit dan produk sawit Malaysia tahun lalu lebih dari RM70 miliar (USD17,45 miliar). Angka ini meningkat dibanding tahun 2019 yang hanya berada di RM67,5 miliar (USD16,83 miliar).







Komentar Via Facebook :