Pekanbaru, elaeis.co - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mengingat seluruh pemilik lahan di Riau, termasuk perusahaan dan para petani sawit, meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Hal ini lantaran saat ini potensi terjadinya karhutla di Riau sangat tinggi akibat cuaca panas serta curah hujan yang minim dalam beberapa hari terakhir.

"Waspada terhadap aktivitas yang dapat menimbulkan api di wilayah yang rawan menimbulkan karhutla. Karena indeks tingkat kemudahan terjadinya karhutla di wilayah Riau berada dalam kategori sangat mudah terbakar," kata Prakirawan BMKG Pekanbaru, Bibin Sulianto, Minggu (16/1).

Pada Minggu pagi, BMKG memantau ada 32 titik panas (hotspot) yang tersebar di sembilan wilayah kabupaten/kota di Riau.

Di antaranya adalah 8 titik di Bengkalis, Kepulauan Meranti 2 titik, Kampar 2 titik, Kuantan Singingi 1 titik, Pelalawan 8 titik, Rokan Hilir 2 titik, Siak 2 titik, Indragiri Hilir 5 titik, serta 2 titik di Indragiri Hulu.

32 titik panas itu belum dapat dipastikan sebagai titik karhutla karena berada pada tingkat kepercayaan sedang. Namun pantauan titik panas ini akan menjadi pedoman bagi tim penanganan karhutla di Riau untuk turun ke lokasi melakukan deteksi dan penanggulangan sedini mungkin.