Berita / Bisnis /
Importir Khawatir Bikin CPO dan Harga Sawit Riau Melambung
Ilustrasi petani sawit. Elaeis.co/Sany
Pekanbaru, Elaeis.co - Kebijakan Kemendag terkait aturan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) dinilai sudah memberikan dampak positif terhadap harga tandan buah segar (TBS) Riau. Sebab kali ini harga TBS justru memecahkan rekor baru hingga Rp3.621,84.
Kepala Bidang Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau, Defris Hatmaja mengatakan, naiknya harga CPO yang turut mengerek harga TBS Riau tadi akibat kekhawatiran di kalangan importir bahan bakar, makanan, dan bahan manufaktur tentang potensi gangguan pasokan dunia.
Dimana akibat kebijakan Kemendag Tetang pembatasan ekspor membuat harga masing-masing komoditas melonjak.
Pada pekan lalu, harga CPO ditutup di MYR 5.633/ton naik 3,47% secara harian dan tercatat naik 61,26% secara tahunan (yoy). Harga CPO pekan ini dapat menguji titik resistance di MYR 5.676/ton dan dapat naik ke target harga di kisaran MYR 5.749-5.794/ton.
"Harga CPO telah menembus di atas titik resistance yang mengkonfirmasi tren naik. Sementara itu, jika harga CPO menembus harga di bawah titik support di MYR 5.608/ton, maka bisa turun lebih dalam ke rentang MYR 5.484-5.558/ton," paparnya, Rabu (02/02/2022).
Diprediksi harga CPO akan terus naik. Kebijakan yang dilakukan pemerintah Indonesia mengenai pembatasan ekspor minyak sawit sepertinya masih berimbas kepada harga CPO dunia. Mengacu kepada Reuters, Indonesia menyumbang setidaknya sekitar 59% pasokan minyak sawit dunia. Indonesia juga penyumbang energi lain seperti Nikel, batu bara dan tembaga.
"Minyak sawit berjangka Malaysia dan Nikel Shanghai berjangka melonjak ke level tertinggi sepanjang masa pada pekan lalu. Hal tersebut, karena potensi pembatasan pasokan dari Indonesia," terangnya.
"Harga TBS minggu ini makin perkasa dan pecah rekor kembali sebagai harga tertinggi. Kita awasi bersama penerapannya di lapangan," imbuhnya.

Komentar Via Facebook :