https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Ilmu Kampus Mulai Dipraktekkan

Ilmu Kampus Mulai Dipraktekkan

Sertifikat kecambah sawit milik Boby Xling Mitra. (Istimewa)


Kalbar, elaeis.co - Setelah lulus di Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta, Boby Xling Mitra Sean menjadi harapan agar lahan seluas 8 hektare itu mendapatkan hasil yang memuaskan.

Boby pun harus membuktikan gelar sarjana yang diperolehnya tidak sia-sia. Ilmu yang didapatnya selama mengecam pendidikan pun menjadi patokan dalam pertumbuhan dan produktivitas kebun orang tuanya.

"Orang tua percayakan pembibitan dan pemeliharaan kebun sawit seluas 8 hektare itu ke saya. Tentu harga kepercayaan itu harus dibayar dengan hasil yang memuaskan," kata Boby saat berbincang dengan elaeis.co, kemarin.

Agar hasil sawit moncer, tentu diawali dengan pemilihan bibit yang baik. Memang, kata Boby, tidak dapat dipungkiri, bibit yang baik juga merogoh kocek lumayan dalam.

"Tapi, hasilnya nanti juga dijamin. Impas lah dengan harganya," kata pria yang berdomisili di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) tersebut.

Jaminan itu kata Boby sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa ahli sawit bahwa bibit yang bersertifikat dengan yang tidak, beda jauh hasilnya. 

"Dulu di kampus pun pernah dipelajari, gak apa-apa keluar uang banyak untuk awal dengan bibit unggul, dari pada kedepannya kecewa hasil tidak bagus," ujarnya.

Karena itu Boby mengaku tidak mau asal-asalan dalam memilih bibit. "Saya pilih kecambah Marihat. Saya yakin, kedepannya dapat  menghasilkan yang terbaik. Tentu bibit kali ini lebih baik daripada bibit yang dipakai oleh orang tua saya sebelumnya," ujarnya.

Bibit itu akan ditanami di lahan seluas 8 hektare yang sebelumnya lahan itu sebagian ditanam sawit dan karet.

"Kedua-dua komoditi itu sudah berusia. Sudah layak direplanting. Tak produktif lagi. Jadi, harapan kita kedepan, setelah ditanami bibit yang baru ini, hasilnya juga nanti lebih bagus," pungkasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :