Berita / Kalimantan /
Ikut Field Day, Petani Diharapkan Tularkan Praktik Sawit Berkelanjutan
Penyerahan STDB kepada sejumlah petani kelapa sawit di Desa Lape. Foto: ist.
Pontianak, elaeis.co - 150 petani sawit swadaya, perwakilan pemerintah, dan pemangku kepentingan utama, menghadiri acara Field Day di Desa Lape, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Kegiatan bertema Petani Bermartabat, Mandiri, dan Berkelanjutan ini digelar Solidaridad Network Indonesia bekerja sama dengan mitra kerja.
Melalui kegiatan tersebut, Perwakilan dari Dinas Perkebunan dan Peternakan (disbunnak) Sanggau, Camat Kapuas, Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah, Pemerintah Desa Lape, dan Solidaridad Indonesia menegaskan kembali komitmen untuk mendukung petani sawit swadaya melalui kemitraan yang selaras dengan tujuan keberlanjutan nasional dan tuntutan pasar global.
Country Manager Solidaridad Indonesia, Yeni Fitriyanti mengatakan, Field Day dimaksudkan untuk mempromosikan praktik kelapa sawit berkelanjutan dan memperkuat organisasi petani yang mandiri dan bermartabat. Kegiatan ini diharapkan bisa menjembatani kesenjangan antara petani, pasar, dan pembuat kebijakan.
"Dengan memberdayakan petani sawit swadaya pada pengetahuan dan perangkat organisasi, kami berharap dapat membantu membangun masa depan di mana produktivitas dan keberlanjutan berjalan beriringan," katanya dalam keterangan resmi dikutip Ahad (30/3).
Salah satu agenda pada kegiatan Field Day adalah sosialisasi Surat Tanda Daftar Budidaya Elektronik (E-STDB) dan Sertifikasi oleh Disbunnak Sanggau, Pemaparan RTL (Rencana Tindak Lanjut) kegiatan bersama, dan perayaan 10 tahun Solidaridad di Indonesia.
Dijelaskannya, Field Day di Indonesia memiliki sejarah yang kaya berawal dari Sekolah Lapangan Petani FAO (organisasi pangan PBB) pada tahun 1989 dan telah berkembang menjadi alat yang penting untuk penyuluhan pertanian dan pemberdayaan petani. Peringatan Field Day terkini menunjukkan hubungan berkesinambungan dengan fokus pada isu keberlanjutan, pembelajaran masyarakat, dan inovasi lokal.
"Acara-acara yang digelar pada Field Day tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga memperkuat masyarakat pertanian yang sejalan dengan tujuan nasional untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan petani," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Anggota Komisi IV DPR RI Dapil II Kalimantan Barat, Paolus Hadi berharap acara ini menjadi ajang untuk melatih petani sawit swadaya mengadopsi metode praktik pertanian terbaik. Termasuk budidaya kelapa sawit ramah lingkungan, mitigasi risiko deforestasi, dan meningkatkan hasil panen.
Petani alumni sekolah lapang nantinya akan menjadi petani fasilitator yang mengajarkan materi-materi kepada rekan-rekan petani di desa lain yang belum mendapatkan kesempatan belajar selama 10 kali pertemuan.
Mantan Bupati Sanggau itu juga menekankan pentingnya kelembagaan petani seperti Aliansi Petani Kelapa Sawit Keling Kumang untuk meningkatkan akses terhadap sumber daya, pasar, dan advokasi kebijakan.
"Kolaborasi dengan CU Keling Kumang dan PPKS (Pusat Penelitian Kelapa Sawit) Parindu juga penting untuk meningkatkan dampak ekonomi dan produksi kelapa sawit," tukasnya.
Dia menambahkan bahwa minyak kelapa sawit yang berkelanjutan bukan hanya keharusan bagi lingkungan, tetapi juga peluang ekonomi Kabupaten Sanggau.
"Melalui program SL dan kemitraan dengan Solidaridad, kita dapat memastikan bahwa petani sawit swadaya telah mendapat pembekalan pengetahuan untuk berkembang, sekaligus mempraktikkan pertanian terbaik ramah lingkungan," tutupnya.







Komentar Via Facebook :