https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Ikut Anjuran Pemerintah Beralih dari Sawit ke Padi, Petani di Bengkulu Kecewa Berat

Ikut Anjuran Pemerintah Beralih dari Sawit ke Padi, Petani di Bengkulu Kecewa Berat

Sawah yang mengalami kekeringan di Bengkulu. foto: ist.


Bengkulu, elaeis.co - Sejumlah mantan petani sawit yang beralih menanam padi di Provinsi Bengkulu saat ini kecewa karena masalah kekeringan yang melanda sawah mereka. Mereka memutuskan beralih ke tanaman padi untuk mengikuti anjuran pemerintah daerah, namun sekarang seolah pemerintah daerah tak peduli terhadap kesulitan mereka.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Bengkulu Moch. Gustiadi SSos mengatakan, sejumlah petani padi di Bengkulu yang telah berusaha keras untuk mengikuti anjuran pemerintah daerah dengan beralih dari tanaman kelapa sawit ke padi kini menemui kendala besar. Musim kemarau yang berkepanjangan telah menyebabkan sawah mereka mengering.

"Kami cukup prihatin karena banyak areal persawahan yang kekeringan, padahal petani berharap tanaman padi bisa mendapatkan hasil yang lebih baik dari kelapa sawit," kata Gustiadi, Selasa (19/9).

Menurutnya, pemerintah daerah sebelumnya mendorong petani untuk beralih ke tanaman padi dengan janji bantuan dan dukungan yang cukup, namun realitasnya sangat berbeda. Petani yang berharap akan diberikan fasilitas pengairan yang memadai serta bantuan teknis merasa ditinggalkan begitu saja oleh instansi terkait.

"Dulu pemda pernah bilang akan membantu dan mendukung mereka tapi kenyataannya tidak ada," ujarnya.

Salah seorang petani, Arifin Ilham menyatakan, sudah mengikuti anjuran pemerintah daerah untuk beralih ke tanaman padi. Tapi kini tidak ada yang bertanggung jawab ketika tanaman padi kekurangan air.

"Kami mengikuti anjuran pemerintah dengan sungguh-sungguh, namun sekarang sawah kami kekeringan dan hasil panen kami terancam. Pemerintah harus bertanggung jawab atas janjinya kepada kami," katanya.

Kekeringan di sejumlah daerah di Bengkulu cukup parah akibat minimnya curah hujan selama beberapa bulan terakhir. Petani yang awalnya berharap untuk meningkatkan pendapatan mereka dengan menanam padi kini merasa tertekan oleh beban keuangan yang semakin bertambah.

"Ketidakpedulian pemerintah daerah membuat frustrasi petani. Kami merasa tidak didengar dan diabaikan oleh pihak berwenang yang seharusnya melindungi dan mendukung kami dalam menghadapi tantangan pertanian," tukasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Rosmala Dewi mengatakan, sudah berupaya membantu petani agar sawahnya tetap teraliri air dengan memberikan bantuan pompa air. Namun, kondisi kemarau saat ini membuat air di sejumlah irigasi mengering sehingga menyulitkan pihaknya untuk mencari pasokan air.

"Kami telah berusaha, tapi ini terjadi di seluruh daerah di Bengkulu. Selain itu banyak saluran irigasi kekeringan jadi sulit untuk memenuhi kebutuhan air dan ini diluar kemampuan kami," pungkasnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :