Berita / Nusantara /
Hilirisasi Tingkatkan Produk Kelapa Sawit
Petani sawit di Indonesia
Siak, Elaeis.co - Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy (PASPI), Tungkot Sipayung mengatakan hilirasi kelapa sawit yang dilakukan pemerintah 10 tahun terakhir, sudah dirasakan manfaatnya.
Pemerintah melakukan hilirisasi secara intensif sejak tahun 2010, sampai tahun 2020, sudah kelihatan hasilnya. Salah satunya dari jenis produk yang dihasilkan dari kelapa sawit.
"Dulu, sebelum hilirisasi, kita hanya menjual crude palm oil (CPO) dan palm karnel oil (PKO). Hanya dua produk itu dulu. Setelah hilirisasi, tahun lalu kita sudah mencapai 200 jenis produk yang dihasilkan dari sawit," kata Tungkot dalam wabinar yang ditengok Elaeis.co, Selasa (7/9).
Jumlah itu kata Tungkot diprediksi akan naik di tahun 2025 menjadi 300 jenis produk.
"Kalau bisa, sebelum Indonesia merayakan kemerdekaan 100 tahun, kita bisa mengahasilkan 500 jenis produk dari kelapa sawit," kata dia.
Bukti lain suksesnya hilirisasil, ekpor Crude (CPO+PKO) olahan yang tahun 2010 lalu 57 persen, turun menjadi 22 persen di 2020. Sementara Product Base PO, tahun lalu naik menjadi 11 persen dibandingkan tahun 2010 hanya 11 persen.
"Sedangkan processed (RPO+RPKO) kita sepuluh tahun terakhir naik dari 38 persen, menjadi 67 persen. Ini menjadi bukti, bahwa hilirasi membuat struktur ekspor ketiga jenis tersebut berubah drastis sepuluh tahun terakhir," terangnya.
Sementara di sisi impor, yang dulunya Indonesia menjadi salah satu importir posil (solar) terbesar di dunia, dengan program mendatori biodiesel (B30), tahun lalu Indonesia berhasil menurunkan impor solar.
"Jadi, setelah hilirisasi, ketergantungan kita terhadap diesel fosil makin lama makin menurun, sementara konsumsi biodesel kita makin lama makin meningkat. Kendati sudah berhasil di segala sisi, kita tidak boleh merasa puas. Harus lebih baik lagi kedepannya," ujarnya.







Komentar Via Facebook :