https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Harimau Terkam Sapi di Kebun Sawit, Petani Diminta Kurangi Aktivitas

Harimau Terkam Sapi di Kebun Sawit, Petani Diminta Kurangi Aktivitas

Personel Polsek Indra Makmue dan Koramil 19/IDM memeriksa lokasi serangan harimau. Foto: Humas Polres Aceh Timur


Aceh Timur, elaeis.co – Kasus serangan harimau Sumatera kembali terjadi di Kabupaten Aceh Timur. Provinsi Aceh. Kali ini terjadi di Gampong Blang Nisam, Kecamatan Indra Makmue.

Harimau menerkam ternak sapi milik Zakaria (53) yang dilepasliarkan di perkebunan sawit milik perusahaan daerah Pemkab Aceh Timur. “Lokasi penemuan bangkai sapi yang diterkam harimau berada di lahan perkebunan sawit milik PT Beurata Maju di Desa Blang Nisam,” sebut Kapolsek Indra Makmue, Iptu Muhammad Alfata SAB dalam rilis Humas Polres Aceh Timur dikutip elaeis.co Ahad (19/1).

Disebutkannya, sekitar pukul 07.00 WIB, seorang warga yang berprofesi sebagai petani sawit bernama Asnawi bersama istrinya sedang dalam perjalanan menuju kebunnya. Dalam perjalanan, langkahnya terhenti ketika ia melihat seekor harimau Sumatera tengah memangsa sapi di area perkebunan sawit.

Dengan kondisi ketakutan, saksi Asnawi langsung pulang dan melaporkannya kepada Polsek Indra Makmue dan Koramil 19/IDM. “Selanjutnya Muspika Indra Makmue dan pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) mendatangi lokasi,” sebutnya.

Setibanya di lokasi, didapati sapi milik Zakaria sudah dalam kondisi mati dan darah segar keluar dari bagian buntut dan leher. Jejak tapak kaki harimau ditemukan di tanah di sekeliling tubuh hewan ternak yang sudah mati. “Ditemukan sejumlah luka parah akibat gigitan hewan liar pada sapi tersebut,” terang Alfata.

Kasus ini menambah panjang kasus harimau memangsa ternak warga di kecamatan itu di lokasi berbeda dalam waktu dua pekan terakhir. Sebelumnya, harimau memangsa tiga ekor sapi milik Soddri yang dilepaskan mencari rumput di kebun sawit di Gampong Alue Ie Itam. Harimau juga dilaporkan muncul dan memangsa sapi milik Taher Manik (61) di Desa Sahraja, Kecamatan Pante Bidari.

“Sebelumnya pihak BKSDA sudah memasang perangkap selama beberapa hari, tapi gagal karena harimau pindah lokasi ke gampong lain,” ungkap Camat Indra Makmue, Irwansyah Panjaitan.

Dampak dari harimau yang berkeliaran, masyarakat tidak berani pergi ke kebun sawit karena takut bertemu dan diserang satwa yang dilindungi itu. “Kami mengimbau supaya masyarakat selalu waspada, kurangi aktivitas di area rawan. Jangan pergi ke kebun sendirian, apalagi menjelang malam untuk menghindari kontak langsung dengan harimau,” pesannya. 

Danramil 19/IDM, Kapten Inf Sudarto juga meminta masyarakat segera melapor bila melihat harimau di kawasan perkebunan maupun di pemukiman penduduk. “Pihak BKSDA Aceh telah turun dalam rangka mencari penyelesaian. Biarkan BKSDA yang menangani karena lebih menguasai teknik menangani hewan liar yang dilindungi undang-undang,” ucapnya.

“Kami akan terus memantau situasi. Kita harus menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan habitat satwa liar. Konflik seperti ini perlu diselesaikan dengan pendekatan yang bijak dan berkelanjutan,” tambahnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :