https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Hari Tuberkulosis Sedunia 2023 di Siak, PT AIP Ajak Masyarakat Tingkatkan Pencegahan TBC, Wabup Apresiasi

Hari Tuberkulosis Sedunia 2023 di Siak, PT AIP Ajak Masyarakat Tingkatkan Pencegahan TBC, Wabup Apresiasi

Wabup Husni (kiri) menyerahkan penghargaan kepada pimpinan PT AIP, Hamdan Sitorus atas partisipasi pencegahan TBC. Foto: Sahril


Siak, elaeis.co - Hari Tuberkulosis atau TBC sedunia diperingati setiap tanggal 24 Maret. Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia ini telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Di Kabupaten Siak sendiri, pelaksanaan acara itu dipusatkan di areal perusahaan perkebunan kelapa sawit, PT Aneka Intipersada (AIP) di Kecamatan Tualang, Siak, Riau.

Manajemen anak perusahaan Group Minamas ini pun mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam mencegah peningkatan kasus TBC dengan meningkatkan pemahaman terhadap penyakit menular tersebut. 

"Acara ini pertama kali dilakukan di luar Kota Siak Sri Indrapura. Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Pemkab Siak yang telah menunjuk PT AIP sebagai tuan rumah. Kita juga mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi mencegah penularan kasus TBC ini," kata pimpinan PT AIP, Hamdan Sitorus kepada elaeis.co, Kamis (11/5).

PT AIP sendiri, selama ini memberikan kontribusi dalam pemberantasan penyakit TBC melalui keikutsertaan aktif perusahaan dan klinik PT AIP dalam mendukung pencegahan TBC di Kabupaten Siak. Bahkan pencegahan penyakit menular ini salah satu program CSR perusahaan.

"Secara khusus, selama ini kita memberikan kontribusi terhadap penyebaran penyakit menular itu. Baik pencegahan, maupun sampai pemulihan. Di PT AIP sendiri, ada 16 kasus. Lima orang di antaranya sudah sembuh. Pencegahan TBC ini akan kita lakukan secara konsisten. Kita akan terus mengampanyekkan anti TBC," terang Hamdan.

Wakil Bupati Siak, Husni Merza menjelaskan, Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang sampai ini masih menjadi salah satu masalah utama kesehatan di dunia.

Buktinya, dari data Global TB Report 2022 dari WHO menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi ke dua di dunia setelah India dengan estimasi kasus sebanyak 969.000. 

"Jadi, berdasarkan data jumlah kasus TBC tersebut, diketahui pula bahwa sebagian besar kasus TBC yang ditemukan termasuk ke dalam kelompok usia produktif," kata Husni.
 
Sementara penemuan TBC di Kabupaten Siak tahun 2022, lanjutnya, tercatat di sistem Tuberkulosis sebanyak 590 orang (27,58 %). Tuberkulosis ini, kata Husni, termasuk bagian indikator kinerja pemerintah menjadi prioritas.

"Penanganan TBC tidak dapat diselesaikan jika hanya dibebankan pada sektor kesehatan saja, akan tetapi perlu koordinasi lintas sektor untuk menyelesaikannya, dan menempatkan TBC sebagai isu utama di semua sektor tak terkecuali dari seluruh elemen masyarakat. Apalagi kita dihadapkan dengan penyakit TBC yang kebal terhadap obat sehingga diperlukan pengawasan yang ketat dalam masa pengobatan agar sembuh dan tuntas," jelasnya. 

Husni mengatakan, permasalahan TBC menjadi tantangan yang membutuhkan perhatian dan kontribusi multipihak termasuk dengan perusahaan. Untuk itu, perusahaan diharapkan dapat berkomitmen mengimpelementasikan penanggulangan TBC di tempat kerja sebagai tidak lanjut Perpres Nomor 67 Tahun 2021 dan Permenaker Nomor 13 Tahun 2022 dalam upaya-upaya mencapai eliminasi TBC di tahun 2030.

"Tahun 2030 sesuai instruksi pusat, kita harus zero TBC. Di Siak sendiri, tahun lalu dari hasil skrining terdapat 590 kasus. Untuk tahun ini, kita akan lakukan 9.000 skrining dengan tujuan apakah ada yang mengidap TBC atau tidak," kata dia

"Jadi, hasil skrining ini tidak harus menunggu 6 bulan, 2 minggu sudah dapat hasilnya. Jika tertular, obatnya gratis. Masyarakat jangan takut. Pokoknya berobat saja. Obatnya sudah kita sebar di tiap kecamatan. Kita juga apresiasi langkah perusahaan yang mampu menyembuhkan pekerjanya dari penyakit ini," pungkasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :