https://www.elaeis.co

Berita / Pasar /

Harga Telur Naik, Pengakuan Pedagang, Distributor, dan Produsen, Berbeda

Harga Telur Naik, Pengakuan Pedagang, Distributor, dan Produsen, Berbeda

Ridho Pamungkas, Kepala Kanwil I KPPU Sumbagut, mendatangi peternak ayam soal untuk mencari informasi terkait harga telur. Foto: KPPU Sumbagut


Medan, elaeis.co - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil I Sumbagut menjadwalkan pemanggilan dan mempertemukan para distributor telur, perusahaan terintegrasi, dan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar), untuk diklarifikasi terkait realisasi harga telur di pasar yang mengalami lonjakan dalam beberapa hari terakhir. 

"Tujuannya untuk memastikan apakah kenaikan harga terjadi karena dampak pandemi Covid-19 yang telah melandai sehingga permintaan naik, atau penurunan pasokan karena banyak peternak yang mengurangi produksi, atau kondisi dari segi biaya pakan ternak," ujar Ridho Pamungkas, Kepala Kanwil I KPPU Sumbagut, kepada elaeis.co, Sabtu (27/8). 

KPPU Sumbagut telah melakukan pemantauan lapangan untuk menghimpun data baik dari pedagang, distributor, maupun peternak. Beberapa pasar di Medan menjadi sampel dan ditemukan harga bervariasi diantaranya ukuran kecil mencapai Rp 1.550 sampai Rp 1.700, ukuran sedang Rp 1.600 sampai Rp 1.750, dan ukuran besar Rp 1.700 hingga Rp 1.900 per butir.

"Kenaikan harga terjadi sejak awal Agustus, padahal tidak ada penurunan pasokan dan beberapa pedagang mengaku terjadi penurunan permintaan," sebutnya.
 
Jika melihat data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga telur ayam memasuki awal Juli 2022 mengalami penurunan dari Rp 26.050/kg menjadi Rp 25.650/kg dan stabil sampai dengan minggu ketiga Agustus, tetapi menjelang akhir bulan kembali naik ke level Rp 26.100/kg. 

Anehnya, kata Ridho, timnya mendapat informasi berbeda dari distributor yang menyatakan harga telur justru mengalami penurunan untuk berbagai grade antara Rp 100 atau Rp 120 per butir dibandingkan pekan sebelumnya.

"Soal permintaan serta pasokan, pihak distributor mengaku selama ini tidak turun, masih stabil," katanya.

Pengakuan peternak ayam beda lagi. Harga jual telur setingkat peternak sekitar Rp 1.460/butir tanpa tergantung ukuran.

"Produksi telur mengalami penurunan 35 persen karena pengurangan kapasitas kandang. Ini dilakukan peternak karena tahun lalu harga telur turun akibat banjir telur di pasar," katanya. 
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :