Pekanbaru, elaeis.co – Jelang rapat penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di Provinsi Riau, Selasa (20/8), kondisi harga TBS di lapangan mengalami fluktuasi. Beberapa pabrik kelapa sawit (PKS) menaikkan harga TBS, sementara PKS lainnya justru sebaliknya.

Berdasarkan data yang dihimpun, salah satu PKS yang menaikkan harga TBS yakni PT Inti Indosawit Subur (PT IIS) Payo Atap - Pangkalan Lesung, Kabupaten Pelalawan. Di PKS ini kenaikan harga TBS tercatat sebesar Rp 20 sehingga harga TBS terbaru menjadi Rp 2.590/kg.
  
PT Sri Indrapura Sawit Lestari (SISL) di Kerinci Kanan, Kabupaten Siak, juga mengumumkan kenaikan harga TBS sebesar Rp 20 sehingga harga buah biasa menjadi Rp 2.530/kg dan premium menjadi Rp 2.570/kg.

PT Karya Panen Terus (KPT) di Kopau - Kerumutan, Pelalawan, juga menaikkan harga TBS sebesar Rp 20 sehingga harga saat ini menjadi Rp 2.485/kg.

Sementara itu, PT Tunggal Perkasa Plantation (PT TPP) di Air Molek, Kabupaten Indragiri Hulu, mencatatkan penurunan harga TBS sebesar Rp 30 menjadi Rp 2.560/kg.

PT Sari Lembah Subur (PT SLS), baik di PKS1 dan PKS2, di Pangkalan Lesung, Pelalawan, juga menurunkan harga TBS sebesar Rp 30 sehingga harga TBS saat ini menjadi Rp 2.420/kg.

Ucok, seorang petani sawit di Kecamatan Kerumutan, Pelalawan, mengatakan, harga TBS yang terus berubah-ubah sangat mempengaruhi pendapatan harian para petani. 

"Kami bergantung pada harga yang ditetapkan PKS. Kenaikan harga tentu membantu kami, tetapi penurunan membuat kami harus berpikir lebih keras untuk menutupi biaya produksi," ujarnya.

Ucok dan petani lainnya di Kecamatan Kerumutan berharap agar harga TBS dapat lebih stabil ke depannya. "Kami berharap pemerintah bisa membantu menjaga stabilitas harga, agar petani tidak terlalu terpuruk saat harga turun," tambahnya.