Berita / Sumatera /
Harga TBS Petani Swadaya dan Plasma Cuma Beda Tipis
Ketua Apkasindo Bengkulu, Jakfar. Foto: Ist.
Bengkulu, elaeis.co – Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Bengkulu mencatat terdapat selisih yang tidak begitu besar antara harga tandan buah segar (TBS) petani swadaya dan petani plasma di Bengkulu. Di mana harga TBS kelapa sawit petani swadaya atau non mitra sebesar Rp 1.440/kg dan petani plasma atau mitra dengan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) sebesar Rp 1.600/kg.
“Tidaklah begitu besar, hanya Rp 160,” sebut Ketua Apkasindo Bengkulu, Jakfar.
Dia menilai selisih harga tersebut tidak signifikan sehingga tingkat kesejahteraan petani plasma dan swadaya di daerah itu saat ini juga tidak jauh berbeda.
Kondisi yang terjadi saat ini, menurutnya, berbeda dengan beberapa bulan lalu. Harga TBS petani plasma lebih tinggi dibandingkan petani swadaya, bahkan selisih harga bisa antara Rp 500 hingga Rp 600 di PKS.
“Tapi pada Agustus 2022 ini selisihnya tidak begitu jauh. Kita juga bingung dengan kondisi ini," ujarnya.
Jika harga petani swadaya mencapai Rp 1.440 per kilogram, maka harga TBS petani plasma harusnya sudah di level Rp 1.800 hingga Rp 2.000/kg. Tapi berdasarkan pantauan Apkasindo di 22 provinsi sentra sawit di Indonesia, harga TBS rata-rata masih di bawah Rp 2.000/kg.
"Harga TBS belum menunjukkan peningkatan, padahal harusnya sudah naik," tuturnya.
Ia berharap apa yang dijanjikan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan bahwa harga TBS di atas Rp 2.000/kg pada akhir Agustus 2022 ini bisa terwujud.
"Kita tunggu saja, semoga itu segera terealisasi dan bisa membangkitkan dunia persawitan di daerah," tutupnya.







Komentar Via Facebook :