Bengkulu, elaeis.co - Wakil Ketua KADIN Bengkulu, Arnop Wardin mengingatkan petani sawit agar tidak boros meski harga TBS sudah membaik jadi Rp2.000/kg. Sebab, harga bisa berubah sewaktu-waktu dan tidak dapat diprediksi.

"Harus berhemat. Jangan membiasakan budaya hidup boros. Karena harga TBS tidak dapat memprediksi kedepannya. Biasakan hidup sederhana. Saat harga TBS naik, kesempatan untuk menabung," kata Arnop, kemarin.

Ia mengaku, kebanyakan petani sawit biasanya selalu mengeluh saat harga TBS rendah, dan senang saat harga naik. Padahal seharusnya petani bisa menabung saat harga sedang tinggi. Sehingga saat harga anjlok, mereka tidak khawatir karena ada tabungan.

"Inilah yang terjadi di petani sawit, mereka beli ini, beli itu saat harga TBS tinggi, kalau rendah mereka gigit jari karena tidak ada tabungan atau simpanan uang," ujarnya.

Oleh karena itu, Arnop meminta agar petani bisa menabung setidaknya 30 persen dari hasil penjualan TBS. Tabungan itu nantinya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan yang mendesak dikemudian hari. "Kalau harga sawit anjlok, petani ada simpanan," ujarnya.